Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fire and Ice. Api dan Es. Dua elemen tersebut menjadi tema utama kampanye terbaru Nike di dunia sepak bola.
Semua lini sepatu sepak bola Nike, 14 sepatu berbeda, kini terbelah menjadi dua kubu: Fire, yang mengusung warna "University Red" dan Ice dengan warna "Gamma Blue".
Selama dua pekan terakhir, bintang-bintang Nike yang bermain di tim dengan seragam merah seperti Alexis Sanchez (Arsenal), Douglas Costa (FC Bayern Muenchen), dan Marcus Rashford (Manchester United) membela kubu Fire.
Sementara tim Ice diwakilkan oleh pemain-pemain dari tim berwarna dominan biru seperti Kevin de Bruyne, Leroy Sane, (Man City) dan Eden Hazard (Chelsea).
Nike Indonesia mengirim salah satu sepatu di Fire Pack ini, Mercurial SuperFly V versi Firm Ground, untuk diulas BolaSport.com.
SuperFly V adalah sepatu-sepatu yang ditujukan untuk pemain kencang Nike, para pelari dan pendribel kelas dunia yang mengandalkan kecepatan untuk mengejar kejayaan di lapangan hijau.
Beberapa pemain kelas dunia yang memakai sepatu ini adalah Leroy Sane, Douglas Costa, Alexis Sanchez, Jamie Vardy (Leicester City) dan Kingsley Coman (FC Bayern).
Satu hal yang langsung menarik perhatian BolaSport ketika pertama membuka kotak sepatu adalah colorway yang terdiri dari beberapa varian warna merah sangar.
Sepatu ini memiliki gradien warna oranye terang di bagian depan ke merah sendu di bagian belakang. Bagian belakang sepatu disertai dengan lampiran warna camouflage untuk menambah kesan garang di sepatu ini.
Warna hitam dipakai untuk semua branding, termasuk sole plate-nya.
Kami berpendapat bahwa Mercurial Superfly dari kubu Fire ini mempunyai kombinasi warna serta desain paling menonjol dan keren dari semua anggota keluarga Nike kini, Mercurial Vapor, Hypervenom, Magista, dan Tiempo.
Mungkin hanya Mercurial Vapor yang bisa menyaingi kesangaran Superfly.
Selain penampilan garang, sepatu ini juga dilengkapi beberapa teknologi terkini Nike dalam bentuk upper Flyknit, Nike Grip, dan ACC (All Conditions Control).
Desain tulang rusuk yang menghiasi seluruh bagian sepatu juga diklaim membuat kontak dengan bola lebih responsif dan adaptif.
Kami pun langsung mencobanya.
Satu hal sangat kami rasakan ketika pertama hendak memakai Nike Mercurial Superfly V ini adalah kita harus benar-benar melonggarkan tali sepatu sebelum memasukkan kaki. Hal ini dikarenakan model knit yang dipakai sebagai upper.
Setelah masuk, kaki kita seperti dipeluk oleh sepatu ini.
Konsep tight fit memang menjadi ciri khas Mercurial Superfly sejak pertama diperkenalkan dan sangat membantu para pesepak bola dengan akselerasi cepat.
Nike sendiri pernah menggambarkan konsep Mercurial Superfly secara jelas, "menggabungkan ilmu pengetahuan dengan desain terbaik untuk membuat sepatu tercepat di sepak bola".
Kenyamanan sepatu ini tidak ada duanya bagi yang punya bentuk kaki lonjong walau mereka dengan bentuk kaki lebar akan sedikit merasa tidak nyaman.
Begitu kita sudah terbiasa dengan tight fit dan cara memakainya yang sedikit membutuhkan kesabaran, sepatu ini akan menjadi senjata sangat garang yang bakal mengundang decak kagum dari teman-teman Anda di lapangan hijau.