Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sensasi Bermain Tenis di Dalam Gereja Tua Kota Milan

By Fabianus Riyan Adhitama - Senin, 18 Desember 2017 | 11:44 WIB
Suasana Lapangan tenis karya seniman Amerika Serikat, Asad Raza, di dalam Gereja Santo Paulus, Milan, Italia. (ANDREA ROSSETTI/AFP)

Lapangan tenis selayaknya punya tempat khusus di gedung olahraga atau di luar ruang. Namun lapangan tenis di kota Milan ini cukup berbeda.

Tidak tampak altar untuk perjamuan suci bagi umat nasrani, justru ada yang berbeda dari salah satu sudut gereja tua di Milan, Italia ini.

Bukan deretan kursi kayu khas gereja-gereja katedral Eropa, lantai gereja tersebut justru tergambar cantik semburat garis-garis lapangan tenis.

Telah tersedia raket, net, dan bola tenis, siapapun boleh menjajal sensasi bermain tenis di dalam Gereja Santo Paulus di jantung Italia ini.

Bahkan untuk mereka yang ingin melepas dahaga, tersedia pula ice jasmine tea di salah satu sudut lapangan tenis dengan warna oranye menyala tersebut.


Suasana Lapangan tenis karya seniman Amerika Serikat, Asad Raza, di dalam Gereja Santo Paulus, Milan, Italia.(ANDREA ROSSETTI/AFP)

Tetapi bukan itu yang menjadikannya spesial, jika diperhatikan di sekeliling lapangan tenis ini terhampar mahakarya seni sejak abad ke-16.

Keberadaan lukisan, patung, dan arsitektur kuno tersebut menghadirkan nuansa berbeda tak seperti lapangan tenis di gedung olahraga.

Deretan lukisan yang menggambarkan kehidupan Paulus -orang suci bagi umat nasrani- yang menghiasi dinding gereja merupakan karya Campi bersaudara.

Antonio Campi dan Giulio Campi merupakan seniman lukis Italia yang berjaya di masa Renaisans, tepatnya pada medio 1500-an jelang abad ke-16.