Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pertama Kali Aksi Freestyle di Indonesia, Dua Pebalap 76 Rider Sukses Taklukkan Tantangan

By Estu Santoso - Rabu, 6 Juni 2018 | 21:18 WIB
Slogan: Nyali Aja Ngga Cukup!!! jadi pemacu semangat para pebalap 76 Rider di Sirkuit Paramount, BSD, Tangerang Selatan. (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM – Nyali Aja Ngga Cukup!!! Slogan yang mampu memacu adrenalin dalam freestyle motor trail dengan tingkat kesulitan tinggi. Aksi yang baru sekali di Indonesia pun sukses ditaklukkan dua pebalap 76 Rider.

Aksi spektakuler dengan tantangan tinggi ini jadi bagian penting dalam pembuatan TeleVision Commercial (TVC) yang melibatkan 76 Rider.


Pebalap 76 Rider, Agha Riansyah Putranto berpose sebelum menaklukkan tantangan freestyle dengan tingkat kesulitan tinggi di Sirkuit Paramount, BSD, Tangerang Selatan.(Dok. 76 Rider)

Agha Riansyah Putranto dan M Zulmi Aristiawan adalah dua pebalap yang mendapatkan kesempatan menaklukkan tantangan ini.

Dua nama pebalap dari 76 Rider ini adalah freestyle rider terbaik di Indonesia saat ini.


Pabalap termuda dari 76 Rider, M Zulmi Aristiawan siap beraksi di Sirkuit Paramount, BSD, Tangerang Selatan.(Dok. 76 Rider)

Baik Agha maupun Zulmi, mereka pun mampu menaklukkan gaya freestyle dengan tingkat kesulitan tinggi seperti Turn Up Whip, Superman Whip, dan Heel Clicker.

Mereka juga mampu beraksi dengan gaya Rock Solid, termasuk menjalankan tugas dengan baik saat beraksi untuk 5 meter Quarter Pipe Ramp FMX dan 35 meter long Table Top.

Tugas ini sengaja dipilihkan dalam pembuatan TVC tersebut dan sukses dijalankan, karena memang belum pernah ada yang melakukan style semacam ini di Indonesia.


Aksi lompatan dari pebalap 76 Rider, M Zulmi Aristiawan pada pengambilan gambar untuk promosi televisi 76 Trial Game di Sirkuit Paramount, BSD, Tangerang Selatan, 15 Mei 2018. (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

Artinya, ini sebuah pencapaian hebat dari dua anggota 76 Rider ini.

Khusus untuk proses pembuatan alat 5 meter Quarter Pipe Ramp FMX, alat ini produksi lokal dengan menggunakan bahan-bahan yang cukup kuat untuk menjamin keselamatan para rider.

Soal waktu pembuatan, alat ini dibuat dalam waktu seminggu

Untuk segi keamanan dalam pelaksanaan syuting freestyle, panitia pelaksana sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan perhitungan matang.

Semua ini juga hasil dari referensi dari para freestyler internasional.

Ekstrem game semacam ini dipilih lalu dilaksanakan 76 Rider, semua karena misi besar mengembangkan olahraga ini.

Artinya, pilihan pada freestyle motocross akan dapat semakin membuat popular olahraga menantang ini di kalangan pebalap.

Intensitas pembuatan TVC Djarum 76 Rider pada pertengahan Mei 2018, sebenarnya bagian dari rutinitas kegiatan ini.


Aksi Agha Riansyah Putranto saat menjalani syuting TVC untuk 76 Rider di Sirkuit Paramount, BSD, Tangerang Selatan. (Dok. 76 Rider)

Bahkan, sudah lebih 10 kali syuting program serupa, tetapi ada satu hal yang membedakan pada agenda ini.

Konsep menantang dengan Quarter Pipe Ramp dan 35m Table Top merupakan yang pertama kali dilakukan.

Hasilnya, Agha dan Zulmi dengan kematangan sekaligus pengalaman mereka akhirnya sukses menjalankan tugas.

Semua ini juga buah dari latihan bersama mereka sekaligus bukti komitmen pembuat TVC ini yang memakai standar keamanan untuk freestyle internasional.

Semoga, aksi dalam TVC ini mampu memacu pebalap Indonesia mampu melakukan aksi serupa dan makin berkembang olahraga ekstrem ini di Tanah Air.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P