Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker anyar Manchester United, Romelu Lukaku, harus menerima kenyataan statusnya sebagai man of the match dicabut.
Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, gara-garanya penyerang haus gol asal Belgia itu mempertahankan keyakinannya sebagai seorang Muslim (menurut sejumlah media Inggris) dan menolak apa pun tentang minuman keras.
Lukaku sebenarnya berhak atas penghargaan man of the match tersebut setelah tampil ciamik di kompetisi pra musim International Championsip Cup (ICC) yang berlangsung di Amerika Serikat.
Sponsor utama kompetisi itu adalah salah satu brand minuman keras, Heineken.
Lukaku layak mendapatkan penghargaan man of the match usai mencetak gol di laga derby antara Manchester United versus Manchester City.
Laga yang berlangsung pada (21/7/2017) tersebut dimenangkan MU dengan skor 2-0 lewat gol Lukaku dan Marcus Rashford.
Akan tetapi, Lukaku menolak karena ketaatan terhadap keyakinan yang dia percayai.
Akhirnya seusai laga, penyelenggara menyerahkan penghargaan man of the match kepada Henrikh Mkhitaryan yang hanya memberi assis untuk gol Rashford.
Penyelenggara ICC mewajibkan setiap pemain yang meraih man of the match berfoto dengan latar sponsor utama Heineken.
Ini yang tidak bisa dilakukan Lukaku karena dianggap turut menyebarluaskan minuman keras yang menjadi larangan bagi agamanya.