Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Uang bukanlah motivasi saya untuk pindah. Ungkapan terebut meluncur dari mulut Neymar dalam konferensi pers pertamanya sebagai pemain Paris Saint-Germain (PSG).
Neymar resmi pindah dari FC Barcelona menuju PSG pada Kamis (3/8/2017).
Di klub barunya, penyerang sekaligus kapten timnas Brasil itu bakal mendapatkan gaji 30 juta euro atau sekitar Rp 472 miliar per musim.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding gaji Neymar pada musim lalu di Blaugrana, yakni 16 juta euro per musim.
Kendati sang bintang mengatakan bahwa materi bukan menjadi alasan utama dirinya pindah ke PSG, publik punya opini lain.
Netizen mencap Neymar sebagai pemain mata duitan sehingga muncul tagar #Moneymar.
Selain Neymar, empat pemain berikut ini juga dianggap mata duitan lantaran memilih gaji besar ketimbang meningkatkan karier di tim lama.
DANI ALVES
Beberapa pekan sebelum transfer Neymar diresmikan, Dani Alves lebih dulu mendarat di PSG.
Padahal, sebelumnya rekan senegara Neymar itu erat dikaitkan dengan Manchester City.
Keputusan Alves diduga dikarenakan alasan finansial. PSG disebut memberikan tawaran gaji lebih besar ketimbang Man City.
ASAMOAH GYAN
Liga Super China menjadi ladang bagi para pesepak bola top untuk mencari pundi-pundi melimpah, tak terkecuali Asamoah Gyan.
Gyan dibayar Rp 4,5 miliar dalam sepekan oleh Shanghai SIPG.
Di tim sebelumnya, Al Ain, striker timnas Ghana itu hanya menerima Rp 3,2 miliar sepekan.
CARLOS TEVEZ
Carloz Tevez serupa dengan Gyan. Uang mendorong juru gedor timnas Argentina itu pindah dari Boca Juniors ke Shanghai Shenhua.
Kepindahan Tevez pada Desember 2016 diiringi oleh sebuah rekor luar biasa.
Tevez digaji Rp 10 miliar per pekan oleh Shaghai Shenhua, rekor tertinggi dunia.
AXEL WITSEL
Axel Witsel menjadi rebutan sejumlah klub top Eropa ketika bursa transfer Januari 2017 dibuka.
Alih-alih gabung ke salah satu tim Benua Biru yang jelas bisa meningkatkan kariernya, gelandang timnas Belgia itu justru memilih pinangan Tianjin Quanjin di China.
Wajar saja, Wietsel diupah Rp 278 miliar per tahun oleh sang tim kaya raya Negeri Tirai Bambu.
Wietsel pun menempati urutan keempat gaji tertinggi di China.