Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apa pun bisa terjadi di pertandingan sepak bola, termasuk ketika pemain lapangan harus mengambil alih tugas kiper mengawal gawang.
Contoh terakhir adalah Beejay Gonzales, ketika tim nasional (timnas U-19 Filipina kalah 0-9 dari timnas U-19 Indonesia pada partai Piala AFF U-18, Kamis (7/9/2017).
Dia terpaksa mengawal gawang setelah penjaga gawang Quincy Kammeraad diganjar kartu merah pada masa injury time.
Sebelum Kammeraad, ada sejumlah contoh lebih akbar, berikut ini adalah lima di antaranya:
1. Jan Koeller (Borussia Dortmund)
Jan Koller lebih dikenal sebagai striker saat masih bermain untuk Borussia Dortmund.
Situasi berubah ketika Borussia Dortmund bertemu FC Bayern Muenchen pada 2002.
Kiper Dortmund kala itu, Jens Lehmann, mendapat kartu merah.
Namun, Die Borussen tidak bisa memasukkan kiper pengganti karena sudah melakukan tiga pergantian pemain.
Koller akhirnya diplot sebagai kiper selama sisa pertandingan.
Penyerang bertinggi 202 tersebut tampil impresif dan mematahkan beberapa peluang Bayern.
Meski mencuri perhatian, kiprah Koller sebagai kiper dadakan tidak membantu Dortmund dari kekalahan 1-2.
2. Jose Enrique (Liverpool)
Jose Enrique bermain saat Liverpool bertandang ke markas Newcastle United di Stadion St. James' Park.
Dalam laga yang berlangsung 1 April 2012 tersebut, kiper The Reds, Pepe Reina, mendapatkan kartu merah karena menanduk pemain lawan.
Liverpool saat itu tidak bisa menggantikan Reina karena jatah pergantian pemain sudah habis.
Enrique maju menjadi kiper selama 13 menit pertandingan tersisa.
Sama seperti Koller, aksi Enrique tidak bisa membantu Liverpool keluar dari kekalahan 0-2 dari The Toon Army.
3. John Terry (Chelsea)
Chelsea tengah bertanding melawan Reading di Liga Inggris pada 2006.
Di tengah pertandingan, kiper Chelsea, Petr Cech mengalami cedera kepala dan harus digantikan oleh Carlo Cudicini.
Apes bagi The Blues, Cudicini juga cedera pada menit-menit akhir pertandingan.
John Terry, bek dan kapten Chelsea ketika itu, maju menjadi kiper ketiga timnya.
Beruntung bagi Chelsea dan Terry, mereka sanggup mengamankan tiga poin dengan kemenangan tipis 1-0.
4. Cosmin Moti (Ludogoretz Razgrad)
Cosmin Moti sejatinya adalah bek untuk klub Bulgaria, Ludogoretz Razgrad.
Namun, laga leg kedua play-off Liga Champions kontra tim Rumania, Steaua Bucuresti, membuatnya dikenal sebagai kiper andal.
Pertandingan berakhir dengan agregat 1-1. Artinya, kedua tim harus melanjutkan laga ke babak adu penalti.
Masalahnya bagi Ludogoretz, mereka kehilangan kiper mereka karena kartu merah.
Cosmin Moti mengajukan diri menjadi kiper untuk babak adu penalti.
Dia pun tidak menyia-nyiakan kepercyaan dari pelatihnya, Georgi Dermendzhiev.
Moti menahan eksekusi dua algojo Steaua dan mengantar timnya menang 6-5, hingga lolos ke babak fase grup Liga Champions.
5. Niall Quinn (Manchester City)
Niall Quinn maju sebagai kiper saat masih membela Manchester City. Tepatnya, ketika Man City melawan Derby County pada April 1991.
Dia menjadi kiper setelah kiper The Sky Blues, Tony Coton, diusir wasit.
Quinn menunjukkan kemampuannya sebagai kiper di laga tersebut ketika Derby County mendapat penalti.
Bagaimana tidak, Quinn berhasil menahan eksekusi Dean Saunders.
Bukan cuma mencegah timnya kebobolan, aksi Quinn memastikan kekalahan Derby County dan membuat mereka terdegradasi.