Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Unai Emery, mungkin harus menetapkan Edinson Cavani sebagai eksekutor penalti ketimbang Neymar.
Kedua pemain sempat terlibat perselisihan saat PSG menang 2-0 atas Olympique Lyon pada partai Liga Prancis di Stadion Parc des Princes, Minggu (17/9/2017).
Selaku eksekutor utama, Cavani hendak menendang bola pada menit ke-78.
(Baca juga: Ada Pemain Tim Gurem Liga Spanyol yang Lebih Bahaya daripada Neymar, Ini Buktinya)
Namun, Neymar meminta agar jatah tersebut dihibahkan kepada dirinya.
Pada akhirnya, Cavani tetap mengambil eksekusi dan gagal menggetarkan jala lawan.
Cavani refusing to give the penalty to Neymar..... pic.twitter.com/nARh3gCa8o
— Neymar Jr (@Barcaboy199) September 17, 2017
Lantas, apakah ada cerita berbeda apabila Cavani memberikan jatahnya kepada Neymar?
Melihat kiprah Neymar di Barcelona, jawabannya mungkin tidak.
Selama empat tahun berseragam tim beralias La Blaugrana, Neymar sempat menerima hibah sebelas penalti dari Lionel Messi selaku eksekutor utama.
Hasilnya, bintang asal Brasil tersebut gagal menunaikan lima kesempatan.
Rapor penalti Neymar memang buruk.
Secara keseluruhan, dia mengambil 18 eksekusi penalti di Barcelona, termasuk hibah dari Messi.
Dalam enam kesempatan di antaranya, Neymar menuai kegagalan.
Artinya, persentasi kegagalan Neymar mencapai 33 persen.
(Baca juga: Ousmane Dembele Cedera, Barcelona Untung Rp 158 Miliar)
Bandingkan dengan Cavani yang cuma mengalami tiga kegagalan dari 20 eksekusi penalti bersama PSG.
Jadi, alangkah lebih baik Cavani terus melakukan tugasnya ketimbang memberikan hibah kepada Neymar.
Kalau tidak, dia bisa saja merasakan penyesalan seperti Messi.