Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kegemilangan Masa Lalu Carlo Ancelotti Tak Mampu Selamatkan Sang Pelatih dari PHK Tercepat Bayern Muenchen

By Sri Mulyati - Kamis, 28 September 2017 | 22:17 WIB
Reaksi pelatih Carlo Ancelotti dalam partai Piala Super Jerman antara Bayern Muenchen lawan Borussia Dortmund di Signal Iduna Park, Dortmund, 5 Agustus 2017. (PATRIK STOLLARZ / AFP)

Bayern Muenchen resmi mengumumkan pemecatan Carlo Ancelotti pada Kamis (28/9/2017).

Pemecatan tersebut terjadi kurang dari 24 jam seusai kekalahan telak 0-3 Bayern Muenchen dari Paris Saint-Germain di matchday kedua Liga Champions.

Masa bakti Ancelotti di Muenchen menjadi yang tersingkat dalam karier sang pelatih di klub elite.

Ia hanya melatih klub berjuluk FC Hollywood tersebut selama 60 laga kompetitif.

Mantan pelatih Real Madrid tersebut juga mengalahkan rekor pemecatan paling awal yang sebelumnya dilakukan Muenchen kepada Jupp Heynckes pada musim 1991-1992.

(Baca Juga: BREAKING NEWS: Carlo Ancelotti Resmi Dipecat dari FC Bayern Muenchen)

Heynckes ketika itu didepak pada 4 Oktober 1991 setelah menjalani 11 pekan awal Liga Jerman, sedangkan Ancelotti baru enam pekan.

Pemecatan ini cukup mengejutkan karena rekor Don Carlo bersama Muenchen sebetulnya tak bisa dibilang buruk.

Dari 60 laga yang Muenchen jalani bersama Ancelotti, Die Bavarians sanggup menang sebanyak 43 kali, imbang 8 kali, dan kalah 9 kali.

Rasio kemenangan Muenchen di bawah kepelatihan Ancelotti juga mampu mencapai 72 persen.

Reputasi Don Carlo sebagai salah satu pelatih terhebat sepanjang masa pun ternoda oleh PHK kilat dari Muenchen ini.

(Baca Juga: 3 Kemungkinan Pelabuhan Baru Carlo Ancelotti, Salah Satunya AC Milan)

Ancelotti tercatat sebagai satu-satunya pelatih yang mampu memenangi empat dari kelima gelar liga top di Benua Eropa.

Ia mampu menganugerahi AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Bayern Muenchen satu gelar juara di liga masing-masing.

Berbicara soal gelar, Ancelotti memang seolah menjadi spesialis dalam hal ini.

Pria Italia berusia 58 tahun tersebut telah memenangi dua Liga Champions, satu scudetto atau trofi Liga Italia, satu Piala Super Italia, satu Piala Super Italia, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Klub.

(Baca Juga: Ini Persamaan Luis Milla dan Carlo Ancelotti)

Ancelotti juga berhasil membawa Madrid meraih gelar La Decima atau trofi kesepuluh di Liga Champions pada musim 2013-2014.

Selain itu, ia juga berhasil mempersembahkan satu titel Piala Super Spanyol, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Klub untuk tim beralias Los Blancos tersebut.

Sedangkan untuk Chelsea, Ancelotti berhasil memenangi satu gelar Liga Inggris, satu Piala FA, dan satu gelar Community Shield.

Bahkan, Don Carlo sudah menganugerahi Bayern Muenchen tiga piala (satu juara Liga Jerman dan dua Piala Super Jerman) meski hanya menjalani masa kepelatihan yang singkat.

(Baca Juga: Dipecat Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti Spesialis Tak Selesaikan Kontrak)

Seolah tak cukup, Ancelotti menjadi satu dari hanya dua pelatih yang mampu memenangi Liga Champions sebanyak tiga kali.

Ia bahkan menjadi satu-satunya pelatih yang membukukan prestasi itu jika dihitung sejak kompetisi tak lagi bernama Piala Champions per 1992-1993.

Kilauan piala-piala yang sempat diraih oleh Ancelotti kini seolah tak berarti lagi di mata para petinggi Muenchen.

Hanya butuh satu kekalahan terbesar Muenchen di fase grup Liga Champions pada abad ke-21 untuk membuat pria Italia tersebut kehilangan pekerjaan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P