Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Carlo Ancelotti adalah pelatih keempat dalam dua dekade terakhir yang dipecat Bayern Muenchen saat musim berjalan.
Carlo Ancelotti resmi dipecat Bayern Muenchen pada Kamis (28/9/2017).
Pelatih Italia berusia 58 tahun tersebut berada 454 hari di belakang kemudi Die Bayern.
Di bawah asuhannya, tim raksasa Jerman itu merengkuh gelar Liga Jerman 2016-2017 serta Piala Super Jerman 2016 dan 2017.
Kalau cuma menghitung kiprah musim ini, Ancelotti hanya menghabiskan 41 hari sebagai pelatih sejak gong Bundesliga 2017-2018 dipukul.
Dalam hal negatif, Don Carlo pun mengikuti jejak Felix Magath, Juergen Klinsmann, dan Louis van Gaal sebagai pelatih yang masa kerjanya diputus paksa.
(Baca Juga: Alasan Barcelona Musim Ini Bisa Menjadi Tim Terbaik Sepanjang Sejarah)
Mereka gagal menyelesaikan satu putaran penuh kompetisi alias ditendang di tengah jalan.
Kejadian Bayern memutus kontrak pelatih saat musim berlangsung itu langka karena hanya muncul empat kali dalam 20 tahun terakhir.
Menurut data yang dirangkum BolaSport.com dari berbagai sumber, berikut rapor keempat korban tersebut.
1. Felix Magath (1 Juli 2004-31 Januari 2007)
Felix Magath: El Bayern debe salir de la Bundesliga y fundar una Liga Europea.#bG pic.twitter.com/bBL9sPOG72
— Bundesliga (@Bundesliga_GO) November 6, 2015
Paling sukses di antara pelatih yang dipecat Bayern Muenchen dua dekade terakhir.
Pria berkaca mata yang berkarakter keras ini memberikan lima gelar.
(Baca Juga: Radamel Falcao FC Porto Vs Radamel Falcao AS Monaco, Siapa Lebih Tajam?)
Magath dipecat saat Bayern berada di peringkat keempat klasemen Liga Jerman 2006-2007.
Pekerjaannya diteruskan Ottmar Hitzfeld, tetapi Bayern tetap gagal finis di zona Liga Champions pada klasemen akhir.
Die Bayern pun cuma masuk Piala UEFA untuk musim setelahnya.
2. Juergen Klinsmann (1 Juli 2008-27 April 2009)
Jürgen Klinsmann nahm Jürgen Klopp den Job beim FC Bayern weg!https://t.co/hnllzam4wwhttps://t.co/JYgtwThwDE pic.twitter.com/yMD1pMlNaz
— FCB Mobile (@FCBMobile1) November 12, 2014
Datang sebagai legenda, tetapi pergi tanpa jejak gelar.
Juergen Klinsmann tak genap semusim menukangi mantan klubnya tersebut.
Jasa Klinsmann yang berbekas mungkin adalah mempromosikan sejumlah pemain muda ke tim senior Bayern, di antaranya Thomas Mueller.
Eks kapten Muenchen, Philipp Lahm, pernah bilang dalam autobiografinya, Der feine Unterschied - Wie man heute Spitzenfussballer wird, bahwa "eksperimen klub dengan Klinsmann adalah sebuah kegagalan".
3. Louis van Gaal (1 Juli 2009-10 April 2011)
Former Bayern manager Louis van Gaal at the game #PSGFCB pic.twitter.com/i9ozmjIbw6
— Bayern & Germany (@iMiaSanMia) September 27, 2017
Setelah sukses di AZ Alkmaar, Van Gaal langsung ngebut di bursa transfer untuk Bayern Muenchen di musim perdananya.
Dia merekrut Arjen Robben dan Mario Gomez, juga berjasa mempromosikan David Alaba.
(Baca Juga: Diego Simeone Vs Antonio Conte - Duel Klasik Mantan Dinamo Tangguh di Lini Tengah)
Start impian terjadi dengan raihan gelar dobel domestik pada 2009-2010, plus mengantar Bayern ke final Liga Champions.
Hanya, Van Gaal kehilangan jabatan akibat membawa Muenchen di posisi keempat pada April 2011.
4. Carlo Ancelotti (1 Juli 2016-28 September 2017)
Carlo Ancelotti as Manager:
UCL
Serie A
Premier League
Ligue 1
Bundesliga
Club World CupAll-time great pic.twitter.com/KWGP2YmJ4J
— SPORF (@Sporf) September 28, 2017
Rasio kemenangan Bayern bersama Ancelotti terbilang memukau, yakni 70 persen di berbagai ajang.
Namun, pemecatan tiba akibat kelesuan performa tim di kancah domestik dan Liga Champions.
Bagi klub super seperti Bayern, kegagalan menyentuh atap klasemen sampai pekan keenam sudah bisa dinilai bencana.
Masalah juga melilit Ancelotti mulai dari rapor buruk di bursa transfer, hingga kehilangan kepercayaan dari pemain dan petinggi klub.