Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dorongan kapten Everton kepada kiper Lyon saat hendak menangkap bola menjadi warna lain pertandingan Liga Europa antara kedua tim pada Kamis (19/10/2017) atau Jumat dini hari WIB.
Kejadian bermula pada menit ke-63, akibat ulah pemain Everton, Ashley Williams, yang mendorong kiper Lyon, Anthony Lopes, sempat terjadi keributan antara pemain kedua tim.
Dorongan dari Williams tersebut membuat Lopes tersungkur hingga ke luar lapangan yang sontak membuat para pemain Lyon naik darah.
Mereka kemudian menghampiri Williams dan diikuti para pemain Everton yang mencoba membela rekan satu timnya.
Aksi saling dorong sempat terjadi sekitar dua menit hingga sekitar menit ke-66.
NEWS: Everton fans clash with Lyon PLAYERS! pic.twitter.com/FfyCbxphBf
— Casual Sports News (@casualsportsn) October 19, 2017
(Baca Juga: Everton Adalah Tim Paling Kotor di Liga Inggris, Haduh!)
Beruntung bagi Everton, tindakan tersebut hanya mengakibatkan Williams diganjar kartu kuning dari sang pengadil lapangan.
Kejadian tersebut terjadi saat kondisi Everton sedang tertinggal 0-1 dari gol Nabil Fekir pada menit ke-6.
Namun tak berselang lama setelah keributan dan kartu kuning Williams, pemain asal Wales itu menjadi pembuka harapan Everton pada laga tersebut.
(Baca Juga: Chelsea Vs Watford - The Blues Bisa Capai Rekor Kece atau Corengkan Catatan Buruk)
William berhasil mencetak gol bagi Everton dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Catatan Opta yang dilansir BolaSport.com menyebutkan, hanya ada rentang waktu 223 detik antara kartu kuning yang diterima dengan gol yang dicetak oleh Williams.
223 - There were just 223 seconds between Ashley William's yellow card and his goal. Narrative. pic.twitter.com/gnvtCUp4e2
— OptaJoe (@OptaJoe) October 19, 2017
Namun sayang, usaha William ini akhirnya sia-sia karena Lyon berhasil memenangkan laga lewat sontekan Bertrand Traore, 15 menit jelang bubaran.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, beban Everton akan semakin berat karena kemungkinan menerima sanksi dari UEFA menyusul kericuhan pemain tersebut.