Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang bertahan Olympique Marseille, Andre-Franck Zambo Anguissa, mengungkap soal tugas utamanya dalam laga melawan Paris Saint-Germain, Senin (23/10/2017) dini hari WIB, adalah untuk memancing emosi Neymar.
Dalam laga yang dilangsungkan di Stade Velodrome tersebut Anguissa mendapat tugas untuk menggangu pergerakan dan memancing emosi Neymar saat kedua tim berduel.
Tugas Anguissa bisa dikatakan berhasil setelah Neymar mendapat kartu kuning keduanya pada menit ke-87.
Pemain asal Kamerun itu mengatakan bahwa instruksi dari pelatih Marseille, Rudi Garcia, pada pertandingan tersebut adalah membuat Neymar berada dalam kondisi dua melawan satu dan Anguissa adalah yang harus menghentikan pemain asal Brasil tersebut.
(Baca Juga: Mengenal Eddie Nketiah, Remaja 18 Tahun Buangan Chelsea yang Jadi Pahlawan Kemenangan Arsenal )
"Pelatih mengatakan kepada saya bahwa Neymar bisa menjadi emosional, jadi Florian Thauvin harus membawa Neymar ke saya dan kemudian saya harus menghentikannya," ujar Anguissa dilansir BolaSport.com dari Marca.
Anguissa juga mengatakan bahwa dirinya sebisa mungkin menghindari melakukan pelanggaran yang keras dan yang terpenting adalah permainan Neymar bisa terganggu.
Edinson Cavani's last-gasp free-kick salvages a 2-2 draw for Paris away to arch-rivals Marseille - after a red card for Neymar. #UCL pic.twitter.com/ebliBT5n3Z
— Champions League (@ChampionsLeague) October 22, 2017
Neymar yang awalnya bermain cukup tenang mulai nampak tidak senang dengan pelanggaran yang dilakukan para pemain Marseille.
Pemain termahal dunia ini akhirnya mulai terpancing emosinya saat laga memasuki menit ke-87 dan harus menerima kartu merah setelah mendapatkan kartu merah kedua.
(Baca Juga: 5 Fakta Rekor Baru Sergio Aguero Ini Sukses Bikin Striker Lain Iri!)