Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda Manchester United, Eric Cantona, baru-baru ini menjadi pusat perhatian karena mengatakan Paris Saint-Germain (PSG) adalah klub kecil.
Eric Cantona memang dikenal sering mengungkapkan perasaannya dengan berbagai macam kata-kata kepada media.
Saat ia melakukan tendangan kung-fu yang terkenal kepada fan Crystal Palace dalam duel Liga Inggris, 25 Januari 1995, Cantona berkata kepada media.
"Saat burung camar mengikuti kapal nelayan, itu karena mereka berpikir ikan sarden akan dilempar ke laut," tuturnya.
Pada kejadian tahun 1995 tersebut, media bertanya-tanya apa arti kata-kata itu, apakah ada filosofi khusus dari komentar Cantona tersebut.
(Baca Juga: Nominasi Pemain Muda Terbaik Prancis Dipenuhi Talenta Menakjubkan)
Mengenai komentarnya tentang Paris Saint-Germain, hal ini bermula ketika Cantona memberikan pendapatnya tentang gelandang PSG, Javier Pastore.
"Javier Pastore bermain untuk Argentina, yang merupakan negara besar. Namun, ia tak bermain bagi Paris, yang merupakan klub kecil," ujar Cantona.
Kini setelah mengatakan bahwa PSG adalah klub kecil, tim asal ibu kota Prancis tersebut menggunakan kata-kata Cantona untuk balas menyerang.
« When the seagulls follow the trawler, it is because they think will be thrown into the sea. » https://t.co/CZbeU8YZCl
— PSG Officiel (@PSG_inside) November 23, 2017
Banyak media percaya bahwa interpretasi komentar Cantona tahun 1995 itu adalah soal keikutsertaan media dalam hal tendangan Cantona.
Cantona adalah kapal nelayan, sedangkan media adalah burung camarnya.
Sekarang situasinya berbalik.
(Baca Juga: Perjalanan Super Jauh Jefferson Farfan Mengelilingi Dunia untuk Bermain Bola)
Kata-kata yang diunggah PSG itu menyiratkan bahwa sekarang PSG adalah kapal nelayan dan Cantona sebagai burung camar.
Melihat karakter Cantona yang selalu tak ingin kalah, sepertinya ini bukan terakhir kali kita akan mendengar komentar dari keduanya.