Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
League.
Jika mengenal atau masih ingat Mirko Grabovac, dia adalah salah satu pesepak bola naturalisasi Asia Tenggara yang mendapatkan kwarganegaraan Singapura.
Mirko yang memulai karier sepak bola di kawasan ASEAN, khususnya Singapura, per 1999, pada 2002 dinaturalisasi Negeri Singa.
Sejak itu, pria kelahiran Yugoslavia yang kini berpaspor Kroasia itu membela timnas Singapura.
Tercatat, Mirko memiliki 12 caps untuk Singapura sepanjang 2002-2008.
(Baca juga: Bek asal Nigeria Milik Madura United Telah Tiba di Indonesia)
Namun, dia tak sekali pun jadi bagian skuat The Lions pada Piala AFF.
Mirko bersama pilar lapangan hijau kelahiran Brasil, Egmar Goncalves, dan pemain asli Inggris, Daniel Bennett jadi pelopor pesepak bola naturalisasi negara Asia Tenggara.
Namun, Egmar dan Bennett pernah main di Piala AFF.
Bahkan sampai turnamen itu edisi 2016 atau saat berusia 38 tahun, Bennett masih dipakai timnas Singapura.
Namun terlepas dari sejarah naturalisasi tiga pemain termasuk Mirko, ada kejutan jelang Liga Singapura musim 2018.
Salah satu klub elite S-League, Warriors FC memanggil ”pulang” Mirko Grabovac.
Pria berusia 46 tahun yang kini berprofesi jadi pelatih, bakal dipakai Warriors sebagai arsitek mereka musim ini.
(Baca juga: Ada Eks Pemain Borneo FC, Mantan Pelatih PSM Makassar Ini Optimistis pada Liga Malaysia 2018)
”Salah satu legenda klub kembali untuk musim 2018,” tulis Warriors FC pada halaman Facebook resmi mereka bulan lalu.
Ya, Mirko adalah legenda Warriors FC saat klub ini masih memakai nama Singapore Armed Forces FC (SAFFC).
Mirko mencetak 218 gol pada S-League selama berkarier dari 1999 sampai 2008 bersama SAFFC, Tampines Rovers, dan Sengkang Punggol.
Dia lima kali menjadi top scorer Liga Singapura.
SAFFC dan Tampines Rovers merasakan masing-masing dua gelar Liga Singapura saat dibela eks striker dengan postur 183 cm ini.
(Baca juga: Daftar Apparel Klub Liga 1 Musim 2018, Mulai Produk Lokal, Tanpa Merek, Sampai dari Amerika)
Dia juga tiga kali mengangkat Piala Singapura, masing-masing sekali untuk SAFFC dan dua kali bagi Tampines Rovers.
Kini, 10 tahun setelah meninggalkan kewarganegaraan Singapura untuk kembali ke negara asalnya, Kroasia, Mirko kembali berkarier di Negeri Singa.
Dia menggantikan Razif Onn, pelatih yang akan tetap bersama Warriors walau jadi kepala pengembangan pemain muda.
Meski sempat ditentang komunitas fan sepak bola Singapura, dia tetap akan menjalankan tugas sebagai pelatih Warriors.
Mirko ditentang karena dianggap ”berselingkuh” soal kwarganegaraan, setelah melepas status warga Negeri Singa.
Namun, Grabovac tak mau bicara soal polemik itu dan enggan berkomentar soal prestasinya di masa lalu.
”Saya tidak ingin membicarakan prestasi saya sebagai pemain karena saya sekarang seorang pelatih,” kata Mirko seperti dikutip BolaSport.com dari The New Paper.
”Warriors adalah klub besar, jadi kami harus bekerja sama untuk meraih sesuatu, mungkin sebuah trofi,” tuturnya.
Warriors terakhir memenangi gelar juara S-League pada musim 2014.
(Baca juga: Ilham Udin dan Evan Dimas Pasti Dilepas Selangor FA untuk TC Timnas Bulan Depan)
Manajer Umum Warriors, Paul Poh mengkonfirmasi kesepakatan satu tahun pertama dengan Mirko.
”Kami merasa membutuhkan program pelatihan bergaya Eropa dan Mirko sekarang adalah pelatih berpengalaman, jadi ini sangat sesuai,” ucap Poh.
Mirko, yang pernah membela timnas U-18 Yugolasia, terakhir menangani klub kasta keempat Liga Kroasia, NK Mosor.
Dia berkarier untuk klub itu mulai 2013 sampai 2017.
”Saya suka sepak bola menyerang, tetapi untuk memainkan gaya itu, tim harus memiliki teknik bagus dan kebugaran yang baik,” kata Grabovac.
”Kebugaran sangat penting karena jika Anda bugar, Anda tidak akan mudah cedera dan membuat lebih sedikit kesalahan di lapangan.”
Musim 2017, Warriors FC finis pada posisi tujuh klasemen akhir Liga Singapura.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on