Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Betapa sedih bila ditinggal pergi untuk selamanya oleh orang yang kita sayangi, apalagi darah daging sendiri.
Seperti itulah yang dirasakan kiper klub Irak Naft Maysan, Alaa Ahmed.
Menurut kabar yang BolaSport.com kutip dari BBC, anak laki-laki dari kiper 21 tahun itu wafat sehari sebelum melakoni laga melawan Al-Shorta pada Kamis (15/2/2018) dalam laga lanjutan Liga Irak.
Diselimuti kedukaan, Ahmed dikabarkan bermain gemilang di laga yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
(Baca Juga: Cristian Gonzales Akui Ingin Segera Gantung Sepatu)
Dalam goncangan batin yang luar biasa meski untungnya ia bermain baik, Ahmed disebut-sebut tidak memberitahu rekan setim maupun pelatih mengenai kondisinya yang sedang di tengah kesedihan ditinggal anaknya.
Peluit berakhir, Ahmed tidak bisa menahan emosinya lagi hingga tangisnya pecah sampai rekan setimnya tahu penyebab hal yang membuatnya bersedih di laga itu.
Foto-foto penuh haru mantan kiper timnas Irak U-17 itu saat dihibur rekan setimnya pun bertebaran di media sosial.
A heartbreaking story from the #IPL today...
— Soccer Iraq (@SoccerIraq) 15 Februari 2018
Naft Maysan goalkeeper Alaa Ahmed played a fantastic game against Al-Shorta without telling anyone about the passing of his son just yesterday. After the game, he couldn't hold back his emotions and burst into tears... #RIP pic.twitter.com/1XqqLjCoDN
Iraqi side Naft Maysan's goalkeeper Alaa Ahmed, played for his side after the death of his son but didn't tell his team mates nor the coach until the end of the game when he was unable to control his emotions. pic.twitter.com/4b14EQ3Bx5
— Mootaz Chehade (@MHChehade) 17 Februari 2018
Yang tabah ya, Ahmed. :(