Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsenal adalah Tim Asal Inggris yang Paling Sulit Dikalahkan AC Milan

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 23 Februari 2018 | 20:28 WIB
Para pemain Arsenal merayakan gol yang dicetak Sead Kolasinac (tengah) dalam laga leg kedua babak 32 besar Liga Europa kontra Oestersunds FK di Stadion Emirates, London, Inggris, pada 22 Februari 2018. (ADRIAN DENNIS/AFP)

AC Milan dan Arsenal akan bersua pada duel leg I babak 16 besar Liga Europa, Jumat (9/3/2018) dini hari WIB.

Partai ini adalah kali pertama Arsenal dan AC Milan berhadapan di Liga Europa.

Sebelumnya, kedua tim pernah enam kali bertemu di kompetisi antarklub Eropa.

Berdasarkan data Transfermarkt, kedua tim dipertemukan pada babak 16 besar Liga Champions musim 2007-2008 dan 2011-2012.

Sedangkan dua pertemuan sisanya terjadi di Piala Super Eropa musim 1994-1995.

Dari enam pertemuan tersebut, rekor Milan dan Arsenal berimbang.

Rossoneri dua kali menang, dua kali imbang, dan dua kali seri.

Rasio kemenangan Il Diavolo kala menghadapi The Gunners hanya sebesar 33,3 persen.

Rasio itu adalah yang terburuk jika ditilik dari rekam jejak Milan kala berjumpa dengan tim-tim asal Inggris yang dihadapi lebih dari empat kali.

Selain Arsenal, Milan telah menjajal Manchester United, Leeds United, Everton, Liverpool, Ipswich Town, Tottenham Hotspur, Manchester City, Chelsea, dan Portsmouth.

(Baca Juga: Cetak Hat-trick ke Gawang Steaua Bucuresti, Ciro Immobile Masuk Geng 30+)

Portsmouth, Man City, Chelsea, dan Tottenham adalah tim yang gagal dikalahkan Milan.

Namun, keempat tim tersebut kurang akrab dengan Milan karena tak lebih dari empat kali bertemu.

Arsenal adalah tim yang lebih sering bertemu dengan Milan di kompetisi Eropa.

Hanya Leeds yang mendekati catatan tersebut, dengan rasio kemenangan 40 persen buat Milan.

 

Striker timnas U-23 Indonesia, Ilija Spasojevic, memilih bungkam saat dimintai tanggapan mengenai wacana naturalisasi bomber Persija Jakarta asal Kroasia, Marko Simic. Sebelumnya, Marko Simic membuka diri untuk dinaturalisasi. Top scorer Piala Presiden 2018 dengan 11 gol itu tidak menolak andaikan PSSI membutuhkannya untuk timnas Indonesia. Apa pendapat kalian? Haruskah Marko Simic dinaturalisasi? #MarkoSimic #SuperSimic #PersijaJakarta #Spasojevic #BaliUnited #TimnasIndonesia #Timnas

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P