Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Investasi Rp 2,7 Triliun! Bukti Liga Jerman Masih Prioritaskan Pemain Muda

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 3 Maret 2018 | 06:39 WIB
Bek Bayern Muenchen, Joshua Kimmich (kedua dari kiri), merayakan gol yang ia cetak ke gawang Celtic FC dalam laga Grup B Liga Champions 2017-2018 di Stadion Allianz Arena, MUenchen, Jerman, pada Rabu (18/10/2017). (CHRISTOF STACHE / AFP)

Klub-klub Liga Jerman masih menjadikan pengembangan pemain muda sebagai salah satu prioritas mereka dalam menghabiskan uang.

Peningkatan anggaran untuk akademi pemain pada musim 2016-2017 menjadi buktinya.

Dari data yang didapat eksklusif BolaSport.com dari laporan DFL alias badan penyelenggara Liga Jerman, klub-klub Liga Jerman menghabiskan 163,41 juta euro alias Rp 2,7 triliun untuk berinvestasi di akademi pemain.

(Baca Juga: Borongan, Ini Daftar Pemain Naturalisasi Madura United untuk Liga 1 2018)

Angka ini menunjukkan kenaikan 54 persen selama lima musim terakhir alias sejak pada 2012-2013.

Pada musim tersebut, tim-tim Liga Jerman "hanya" menggelontorkan 105,75 juta euro.

Jumlah tersebut setara Rp 1,7 triliun.


Penyerang RB Leipzig, Timo Werner, merayakan gol ke gawang Frankfurt pada laga Liga Jerman di Leipzig, Jerman, pada 23 September 2017.(ROBERT MICHAEL/AFP)

Jika ditotal sejak 2002, Liga Jerman sudah menghabiskan 1,39 miliar euro atau Rp 23,359 triliun untuk proyek pengembangan pemain muda.

Investasi ini berpengaruh ke Liga Jerman.

Rata-rata usia pemain berlisensi di Jerman adalah 24,5 tahun, lebih muda sekitar 2,6 tahun dibanding musim 2001-2002.

Hasilnya, kita bisa melihat pemain-pemain seperti Joshua Kimmich (23), Julian Weigl (22), dan Timo Werner (21), malang melintang di Liga Jerman dan menjadi lirikan banyak klub besar lain.

Aturan di Jerman memang mewajibkan setiap klub punya akademi pemain.

(Baca juga: Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak)

Mereka juga harus memenuhi kuota pemain berkebangsaan Jerman di timnya.

Kalau tidak memenuhi syarat ini, lisensi mereka dicabut.

Hasilnya, tim nasional Jerman pun siap memanfaatkan para pemain muda ini.

Skuat Jerman saat menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2017, misalnya.

Semua pemain di tim nasional itu merupakan personel klub Liga Jerman dan Liga Jerman Divisi 2.

Di level tim nasional senior pun setali tiga uang.

Dua pertiga pemain di Piala Konfederasi 2017 bermain di Liga Jerman.

Akankah Jerman kembali mendapat keuntungan dari pengembangan pemain muda ini pada Piala Dunia 2018?

 

Hai Bolasporter.. Kami punya program terbaru bernama BOLARIA, yang akan membahas dan memprediksi pertandingan sepak bola secara asyik loh. . Bagaimana prediksi untuk pertandingan Arsenal vs Manchester City dini hari nanti? . Saksikan video BOLARIA di channel Youtube Bolasportcom. . #bolaria #prediksi #duelprediksi #arsenal #manchestercity #ligainggris #premierleague

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P