Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga laga matchday kelima Grup H Piala AFC 2018 antara tuan rumah Persija Jakarta dan Johor Darul Takzim (JDT) semakin melanjutkan rivalitas kedua negara, Indonesia kontra Malaysia.
Rivalitas kedua negara ini selalu semarak dan meriah pada beberapa tahun terakhir.
Selain di level tim nasional, keduanya juga tercatat pernah saling sikut di level klub, terutama saat perwakilan dari kedua negara ini bersua di ajang Piala AFC.
Berikut BolaSport.com menyajikan tiga laga terpanas antara tim Indonesia kontra tim Malaysia selama sejarah gelaran Piala AFC:
1. Awal mula rivalitas di kancah Asia
Laga pertama tim Indonesia melawan Malaysia di ajang Piala AFC bermula tatkala pada tahun 2009 tatkala PSMS Medan menghadapi Johor FC (sekarang Johor Darul Takzim) di Palembang.
Johor mengawali laga pembuka Grup F dengan hasil imbang 0-0 melawan klub wakil Maladewa, VB Sports.
(Baca juga: Ratu Tisha Sebut Alasan PSSI Copot Bima Sakti dari Kursi Pelatih Timnas U-19)
Sedangkan PSMS Medan harus mengawali laga Grup F dengan kekalahan usai dibungkam klub asal Hongkong, South China, dengan skor 0-3.
Skuat Ayam Kinantan harus ketinggalan terlebih dahulu usai Azuwan Arip membawa Johor unggul di menit ke-21.
Namun, permainan mulai memanas saat skuat Ayam Kinantan mulai melancarkan perlawanan.
Adalah Elie Aiboy yang mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-53 dan disusul oleh gelandang asing PSMS Medan asal Brasil, Zada, yang mencetak gol dua menit kemudian.
Menjelang pertengahan babak kedua, Elie Aiboy kembali mencetak gol yang membuat Ayam Kinantan mengakhiri laga sekaligus mengamankan tripoin perdana.
(Baca juga: Persib Sudah Punya Sosok Pengganti Achmad Jufriyanto)
Hasil ini sekalgius membawa Johor FC terjun ke dasar klasemen sementara Grup F Piala AFC 2009.
Namun dua bulan kemudian, Johor FC mampu membalas kekalahan tersebut saat menjamu PSMS Medan di kandang sendiri, yakni di Stadion Pasir Gudang, Johor Bahru.
2. Takluknya Singo Edan di tangan Kelantan
Penyerang asal Lebanon, Mohammed Ghaddar, saat ini terkenal sebagai pemain asing bintang di kancah sepak bola Negeri Jiran.
Popularitasnya didulang dari penampilan impresif Ghaddar pada enam tahun terakhir saat berkarier di Malaysia.
Tercatat, ia telah berkontribusi pada tiga tim yang berbeda, yakni Kelantan, Felda United dan Johor Darul Takzim.
(Baca juga: Siapa Pun Pelatihnya, Timnas Indonesia Tak akan Bisa Kalahkan Jepang)
Mari kita kembali di medio 2012. Kelantan gagal mengawali Piala AFC 2012 seperti yang diharapkan usai menelan kekalahan satu kekalahan dan satu hasil imbang di dua laga awal.
Pada matchday ketiga dan keempat, Muhammad Ghaddar dan kolega akan menghadapi Arema untuk menentukan nasib mereka pada sisa kompetisi ini.
Namun, sosok Ghaddar muncul sebagai penyelamat Kelantan FA di Piala AFC 2012.
Pasalnya, ia sukses membukukan hattrick pada pertemuan pertama dan membawa Kelantan unggul 3-0 atas Arema.
Sepekan kemudian, Ghaddar mencatatkan brace saat Kelantan membungkam Arema 3-1.
(Baca Juga: Tenggelam Bertahun-tahun, Si Anak Hilang Jebolan Timnas U-19 Indonesia Kembali Moncer Bersama Luis Milla)
Alhasil, bintang liga Malaysia ini sukses memcatatkan lima gol pada dua laga Piala AFC 2012 sekaligus menjaga asa timnya untuk melanjutkan langkah ke babak 16 besar.
Pada ajang Piala AFC 2012, Mohammad Ghaddar menyumbang delapan gol dari sembilan penampilannya bersama Kelantan.
3. Arema bungkam Selangor FA
Tuan rumah Arema menjamu Selangor FA pada pekan kelima Grup F Piala AFC 2014 .
Tim tamu Selangor FA melawat ke kandang tim Singo Edan dengan membawa kepercayaan diri yang tinggu usai membantai pemuncak klasemen Hano T&T denga skor 3-1 pada pekan sebelumnya.
(Baca Juga: Tenggelam Bertahun-tahun, Si Anak Hilang Jebolan Timnas U-19 Indonesia Kembali Moncer Bersama Luis Milla)
Di kubu Arema, tim Singo Edan hanya mengoleksi satu poin dari dua laga pembuka lewat hasil imbang 1-1 melawan Selangor FA.
Kemudain, Arema juga tengah dalam keadaan semangat tinggi usai meraih dua kemenangan atas klub asal Maladewa, Maziya Sports and Recreation.
Bermain di hadapan puluhan ribu Aremania, skuat Singo Edan bertekad untuk mengamankan tiga pooin demi menyegel satu tiket di babak 16 besar Piala AFC 2014.
Kubu tuan rumah akhirnya memecah kebuntuan di akhir babak pertama melalui titik putih usai Cristian Gonzales dilanggar oleh Muhammad Shahrom.
Hukuman tendangan penalti diberikan oleh wasit sekaligus kartu merah yang diganjarkan kepada Shahrom.
(Baca juga: Ratu Tisha Sebut Alasan PSSI Copot Bima Sakti dari Kursi Pelatih Timnas U-19)
Gustavo Lopez yang ditunjuk sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Dengan kemenangan ini, Arema FC sukses menyegel satu spot di babak 16 besar sebelum akhirnya ditaklukan klub asal Hongkong, Kitche SC.