Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mengawali musim dengan kurang mulus membuat Bayern Muenchen tak berpikir akan menjuarai Liga Jerman. Namun, sejak kedatangan Jupp Heynckes, mereka memiliki alasan untuk bekerja lebih keras.
Bayern Muenchen disebut tak memulai musim ini dengan mulus.
Performa tim Bavaria itu dianggap kurang memuaskan pada musim kedua Carlo Ancelotti melatih.
Kala itu, keterpurukan Bayern membuat mereka tergusur oleh Borussia Dortmund di puncak klasemen dan tertinggal lima poin.
Tak lama berselang, mereka dilumat Paris Saint-Germain 0-3 pada laga fase grup Liga Champions.
Akhirnya, Jupp Heynckess ditunjuk pada Oktober 2017 untuk memperbaiki kondisi tim sekaligus menggantikan Ancelotti yang diputus kontrak.
(Baca Juga: Bukan Mohamed Salah, Justru Tim Ini yang Membuat Liverpool Melaju ke Semifinal Liga Champions)
Kendati Heynckes pernah dua kali membesut Bayern, penunjukannya dinilai sebagai perjudian besar bagi petinggi klub, Uli Hoenes dan Karl-Heinz Rummenigge.
Heynckes pun menyadari kondisi runyam Die Roten, sebelum ia setuju melatih Thomas Mueller dkk hingga akhir musim.
"Anda harus melihat kembali tim ini pada Oktober 2017, saat itu kami tak berpikir akan mampu menjuarai Liga Jerman dengan tersisa lima laga," ucap Heynckes dikutip BolaSport.com dari laman AFP.
"Bahkan kami pun merasa tak layak melaju ke babak semifinal Liga Champions," ucap Heynckes menambahkan.
Mohamed Salah Berevolusi Menjadi 2 Kali Lipat Sejak Gabung Liverpool https://t.co/G8a4PHLUh8
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 24, 2018
Kini, tuah pelatih 72 tahun tersebut seolah manjur. Sejak ia resmi menjadi caretaker pada 6 Oktober 2018, Bayern hanya kalah dua kali dari 24 laga di Liga Jerman.
Eks pelatih Real Madrid itu menilai hal tersebut bukanlah karena kepiawaiannya mengasuh skuat Die Roten, melainkan karena keakraban yang diciptakan antara pemain dan pelatih.
"Saya merasa memiliki kedekatan dengan pemain. Berkat itu, kami dapat bekerja sama sekeras yang kami bisa tanpa sedikit pun terlihat egois," kata Heynckes menceritakan.