Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang PSG, Edinson Cavani beberkan bagaimana pertengkarannya dengan Neymar terjadi.
PSG musim ini membuat heboh pada bursa transfer musim panas lalu saat mendatangkan Neymar dengan 220 juta euro dari Barcelona.
Harga yang dibayarkan PSG untuk Neymar ini membuat pemain Brasil ini menjadi pemain termahal di dunia saat ini.
Namun karier Neymar di PSG tak semulus yang dibayangkan.
Pada awal musim Neymar sudah berseteru dengan Edinson Cavani pada awal musim karena berebut tendangan penalti pada laga kontra Olympique Lyon, September lalu.
Usai kejadian tersebut Neymar dikabarkan mulai tak betah di Prancis dan ingin pindah dari PSG.
Namun pihak PSG melalui sang pelatih, Unai Emery mengungkapkan bahwa isu tersebut tak benar dan Neymar bahagia di Paris.
Setelah sekian lama tertutup rapat, Edinson Cavani akhirnya buka suara mengenai perseteruannya dengan Neymar.
(Baca Juga: Kelolosan Wakil Asia Tenggara ke Premier League Musim Depan Tertunda Gara-gara Striker Pinjaman Chelsea)
"Memang benar ada masalah saat itu dengan Neymar," ujar Cavani, dilansir BolaSport.com dari RMC Sport.
"Kami membicarakannya bersama, saya mengatakan kepadanya bahwa saya adalah orang pertama yang menginginkan dia memenangkan gelar individual."
“Namun, saya mengatakan kepadanya ada suatu kondisi ia harus menempatkan kepentingan tim terlebih dahulu."
Penyerang asal Uruguay ini menegaskan Neymar dan dirinya kini sudah saling memahami yang membuat kedua pemain ini akan memberikan segalanya untuk PSG.
"Saya pesepak bola dan saya bukan bintang," ujar Cavani menambahkan.
"Saya adalah seorang pekerja keras yang akan memberikan segalanya, jika saya memiliki rekan satu tim yang dapat memenangkan penghargaan individu, maka saya akan melakukan segalanya untuk membantunya."
"Namun dia harus mengutamakan tim terlebih dahulu. Namun, secara bertahap, kami telah mencapai suatu pemahaman, pelatih telah mengambil keputusan dan saya telah menghormatinya."
PSG sendiri musim ini mendominasi kompetisi domesti dengan memenangi Liga Prancis dan Piala Prancis.
Namun mereka masih terus dihantui kegagalan di Liga Champions usai disingkirkan Real Madrid pada babak perdelapan besar kompetisi tertinggi antar klub Eropa tersebut musim ini.