Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berkenalan dengan Alireza Jahanbakhsh, Wakil Asia Pertama yang Jadi Top Skorer di Liga Elite Eropa

By Bagas Reza Murti - Kamis, 10 Mei 2018 | 14:36 WIB
Penyerang tim nasional Iran, Alireza Jahanbakhsh, dalam pertandingan uji coba menghadapi Aljazair yang digelar di Stadion Merkur Arena, Graz, Austria, pada 27 Maret 2018. (JOE KLAMAR / AFP)

Mari mengenal striker berusia 24 tahun asal Iran, Alireza Jahanbakhsh, yang menjadi top scorer Liga Belanda musim ini.

Alireza yang membela AZ Alkmaar, mengakhiri musim dengan koleksi 21 gol.

Dalam laga terakhir pekan ke-34 Eredivisie, Alireza mencetak hat-trick untuk membawa AZ Alkmaar menang 6-0 atas PEC Zwolle.

Laga tersebut menjadi kunci Alireza mengunci gelar top scorer Eredivisie musim ini.

Sebelumnya, striker asal Iran ini mengoleksi 18 gol, dan hanya terpaut 1 gol dari penyerang PSV Eindhoven, Hirving Luzano dan pemain ADO Den Haag, Bjorn Maars Johnsen.

Alireza menjadi pemain Asia pertama yang menjadi top scorer dalam satu musim Eredivisie, sekaligus menjadikannya pemain Asia pertama yang menjadi top scorer di Liga Elite Eropa.

Performa Alireza menjadikannya pemain yang diminati sejumlah klub-klub elite Eropa.

(Baca juga: Trisula Messi-Coutinho-Dembele Ngamuk, Barcelona Hajar Villarreal 5-1)

Napoli, dikabarkan menjadi klub yang paling berminat dengan striker Iran.

"Saya tidak bisa secara resmi mengonfirmasi minat tersebut, tetapi saya tahu bahwa Napoli menyukainya. Saya juga tahu dua atau tiga kali scout Napoli telah mengamati Jahanbakhsh secara langsung," ucap agen Alireza, Amir Hashemi seperti dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.

"Akan menjadi kehormatan besar dan kegembiraan untuk menerima telepon dari Napoli, tetapi sangat penting untuk memahami kepercayaan yang akan diberikan banyak orang kepada dirinya. Napoli adalah klub yang hebat dan pernah dibela pemain seperti Maradona dan Careca," tuturnya.

Berdasarkan data dari Transfermarkt, nilai jual Alireza Jahanbakhsh saat ini adalah sebesar 8 juta euro atau sekitar Rp 133 miliar.

Namun, tidak diketahui jika Alireza Jahanbakhsh memiliki klausul pelepasan di dalam kontraknya yang baru akan berakhir pada Juli 2020.

Sebelum berkarier di Belanda, Alireza membela klub asal Iran, Damash Gilan dan Damash Teh.

Pada 2013, atau saat ia berusia 19 tahun, ia memutuskan pindah ke Belanda dan bergabung dengan NEC Nijmegen.

"Saya tahu saya harus pindah; bahwa akan jauh lebih mudah untuk masuk timnas jika saya pindah ke Eropa," ujarnya dilansir BolaSport.com dari FIFA.

"Ketika saya bermain di Iran, saya bermain untuk klub kecil di Iran (Damash Gilan) dan begitu sulit menembus tim utama. Saya juga tahu bahwa Carlos Queiroz (pelatih timnas Iran) benar-benar menghargai pemain yang berkarier di Eropa," tambahnya.

Meski klubnya, NEC berakhir di degradasi pada musim pertamanya, ia menjadi salah satu talenta muda menarik yang diperebutkan tim-tm Eredivisie.

Pada 2015, AZ Alkmaar merekrutnya dengan mahar 1,8 juta euro. Kini ia menjalani musim terbaik dengan raihan 21 gol dan 12 assist.

Jelang Piala Dunia 2018, kini Alireza dihadapkan dengan beban di pundak untuk membawa Iran berjaya di Rusia.

"Piala Dunia selalu mengesankan, Pengalaman ini saya harap bisa mengantarkan Iran untuk melangkah lebih jauh di Piala Dunia selajutnya," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P