Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alami Cedera, Kapten Olympique Marseille Malah Dicerca Netizen karena Dosa Masa Lalu

By Kautsar Restu Yuda - Kamis, 17 Mei 2018 | 06:38 WIB
Kapten Olympique Marseille, Dimitri Payet, meninggalkan lapangan sambil menangis dan dihibur rekan-rekan setimnya setelah mengalami cedera pada laga final Liga Europa 2017-2018 melawan Atletico Madrid, Kamis (17/5/2018) dini hari WIB di Stadion Parc OL, Lyon. (JEAN-PHILIPPE KSIAZEK / AFP)

Kapten Olympique Marseille, Dimitri Payet, mendapat ejekan di lini masa Twitter usai mengalami cedera.

Dimitri Payet sedang dirundung kesedihan usal laga final Liga Europa 2017-2018.

Pasalnya tim yang ia pimpin, Olympique Marseille, kalah 0-3 dari Atletico Madrid Groupama Stadium, Decines, Rabu (16/5/2018) atau Kamis dini hari WIB.

Selain itu ia tidak bisa bermain penuh karena mengalami cedera.

Alhasil, Payet hanya mampu bertahan 30 menit di laga tersebut dan harus digantikan oleh Maxime Lopez.

Belum diketahui seberapa parah cedera Payet, namun melihat ekspresi Payet yang sampai menangis karena kesakitan, bukan tidak mungkin dia bakal absen di Piala Dunia 2018.

Padahal musim ini menjadi salah satu musim terbaik bagi Payet, di mana ia mampu mencetak 10 gol dan 24 assist dari 47 laga di semua kompetisi.

Nasib buruk Payet ini justru mendapat respons negatif dari beberapa netizen.

"Tertawa untuk Payet, Karma terbaik."

"Apakah penggemar Hammers (julukan West Ham) pernah mengalami hari yang lebih baik? Moyes meninggalkan klub mereka, Allardyce dipecat, dan Payet terpincang-pincang keluar (lapangan) karena cedera."

(Baca Juga: Sentuhan Mematikan 3 Pemain Atletico Madrid Bikin Olympique Marseille Jadi Finalis Terburuk Liga Europa)

"Saya bukan pendukung West Ham, tetapi karma berhasil menimpa Dimitri Payet malam ini."

"Harus merasa kasihan dengan pemain yang terpaksa keluar (lapangan) lebih awal. Kemudian Anda menyadari bahwa pemain itu adalah Dimitri Payet dan teringat perilakunya di West Ham."

"Saya akan mengatakan bahwa saya ikut bersedih untuk Payet ... tetapi kemudian saya ingat bahwa dia membuat ulah dan benar-benar merusak (suasana) ruang ganti West Ham selama 6 bulan seperti anak yang egois. Benar-benar mempermalukan para penggemar yang mendukungnya. Sebagai kesimpulan, saya tidak ikut bersedih untuknya sama sekali."

Ya, pemain berusia 31 tahun itu pernah menjadi salah satu pemain andalan Wast Ham United pada musim 2015-2016 dan 2016-2017.

Kala itu West Ham ikut terkatrol oleh penampilan cemerlang Payet.

Namun kala menjalani musim kedua, Payet tiba-tiba meminta dijual ke klub Prancis.

Kabarnya Payet merasa rindu dengan kampung halamannya.

Pada pertengahan musim 2016-2017, akhirnya West Ham harus merelakan Payet bergabung dengan Olymoique Marseile.

Kepergian Payet memengaruhi dan bahkan membuat performa West Ham turun drastis.

Akibatnya fan West Ham dan beberapa pengemar sepak bola menyalahkan Payet atas nasib buruk yang dialami West Ham.

(Baca Juga: Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P