Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kaki Kiri Diego Maradona: Dulu Dewa, Kini Telah Tiada

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 20 Oktober 2018 | 14:35 WIB
Kapten tim nasional (timnas) Argentina, Diego Maradona, melewati dua pemain Inggris pada pertandingan perempat final Piala Dunia 1986 di Stadion Azteca, Meksiko, 22 Juni 1986. ( STAFF/AFP )

Dulu kaki kiri Diego Maradona pernah jadi dewa sepak bola, kini kaki kiri yang sama sudah sulit digunakan untuk berjalan.

Baru-baru ini sebuah video tentang legenda timnas Argentina, Diego Maradona, tersebar di dunia maya.

Dalam video tersebut, Maradona terlihat kesulitan berjalan dalam sebuah latihan yang ia pimpin.

Maradona memang kini menjadi pelatih di klub asal Meksiko, Dorados de Sinaloa.

(Baca juga: Dilema Eden Hazard, Nostradamus, dan Impian Real Madrid)

Karena hal ini, seorang dokter bedah andalan Maradona bernama German Ochoa ikut angkat bicara.

Menurutnya, kini Maradona mungkin akan membutuhkan prostesis alias bagian tubuh buatan.

"Saya kenal Maradona sejak 2004 ketika saya mengoperasi lutut kanannya," ujar Ochoa, dilansir BolaSport.com dari Marca.

"Juni lalu sebelum Piala Dunia kami melakukan perawatan standar agar ia bisa beraktifitas secara lancar di Rusia," tutur Ochoa lagi.


Legenda Argentina, Diego Maradona, berada di tribune VIP dan menyapa penonton jelang laga grup D Piala Dunia 2018 antara timnas Argentina melawan timnas Islandia di Spartak Stadium, Moskow, pada Sabtu (16/6/2018).(HERKA YANIS P/TABLOID BOLA)

Baca juga: 

Masih menurut Ochoa, kini lutut Maradona sudah tak menyisakan Cartilage (tulang rawan) yang merupakan masalah serius.

"Maradona punya penyakit osteoarthritis di kedua lututnya dan tak ada cartilage yang tersisa," tutur Ochoa.

"Hal ini membuat tulang di lututnya saling bergesekan langsung dan ini adalah masalah serius dengan rasa sakit luar biasa, bengkak, dan kesulitan bergerak," ujar sang dokter.

Ochoa kemudian memberikan saran bagi Maradona untuk melakukan operasi dan menggunakan anggot tubuh buatan.


Bek Timnas U-20 Indonesia Eddy Sudarnoto bersaing dengan striker Timnas U-20 Argentina Diego Maradona dalam penyisihan Grup B Piala Dunia U-20 1979 di Omiya, Jepang, 26 Agustus 1979.(FIFA.COM)

Baca juga: 

"Hal ini memang tak akan sampai hingga Maradona tak bisa berjalan, tak seburuk itu," ucap Ochoa.

"Kemajuan teknologi menawarkan solusi dan satu yang paling bagus dan bijaksana adalah untuk melakukan operasi," kata sang dokter menutup.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P