Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bayern Muenchen sedang mengalami periode buruk musim ini, termasuk ketika kalah dari Borussia Dortmund di akhir pekan lalu.
Bayern Muenchen harus rela kalah 2-3 dari Borussia Dortmund pada laga spieltag ke-11 Liga Jerman, Sabtu (10/11/2018).
Meski sempat unggul dua kali, Bayern Muenchen tak bisa membendung sang pemuncak klasemen dan akhirnya gugur di Westfalenstadion.
Kekalahan ini membuat Bayern terlempar ke posisi kelima klasemen sementara Bundesliga.
(Baca Juga: Dilema Eden Hazard, Nostradamus, dan Impian Real Madrid)
Tim asuhan Niko Kovac baru mendapat 20 angka dari 11 laga, tertinggal tujuh poin dari Dortmund yang berada di puncak.
Borussia Moenchengladbach (23 poin), RB Leipzig (22), dan Eintracht Frankfurt (20) berada di antara mereka.
Dari 11 laga yang sudah berjalan, Bayern menang enam kali, dua kali imbang, dan kalah tiga kali.
Koleksi 20 angka dari 11 laga adalah yang terburuk bagi Bayern Muenchen dalam sewindu terakhir.
Franck Ribery really shaved the number seven on his head to show the number of points Bayern are behind Borussia Dortmund. What a man! #BVB #BVBFCB pic.twitter.com/qoteGoyZEa
— BVB Buzz (@BVBBuzz) November 10, 2018
Baca Juga:
Musim 2010-2011 di bawah asuhan Louis van Gaal, Bayern hanya mengoleksi 16 angka dari 11 laga awal.
Saat itu Bayern menang empat kali, imbang empat kali, dan tiga kali kalah.
Di akhir musim, Bayern hanya ada di peringkat ketiga dan Dortmund jadi juara Bundesliga.
Apakah hal serupa akan terulang musim ini?
Dortmund tentu saja punya modal kuat dengan masih tak terkalahkan dalam 11 laga awal.
What a match . No words for this team , what a group of boys we have. Came up against a tough Bayern Munich team and found the win. So happy we could do it for our fans @BVB #JS7 pic.twitter.com/Hfw9gEebFV
— Jadon Sancho (@Sanchooo10) November 10, 2018
(Baca Juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Indonesia Vs Singapura - Miskin Taktik hingga Sayap Patah)
Delapan kemenangan dan tiga hasil imbang jadi modal cukup bagi Dortmund untuk bisa mengulangi prestasi sewindu lalu.
Syaratnya, tim asuhan Lucien Favre harus tetap konsisten hingga akhir musim.