Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arjen Robben Putuskan Angkat Kaki dari Bayern Muenchen Akhir Musim Ini

By Dimas Wahyu Indrajaya - Senin, 3 Desember 2018 | 15:09 WIB
Penyerang sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben (kiri), dalam pertandingan Liga Jerman 2017-2018 menghadapi Wolfsburg pada Sabtu (17/2/2018). (DOK. TWITTER BAYERN MUENCHEN)

Arjen Robben tak akan melanjutkan petualangannya bersama Bayern Muenchen lagi.

Menghabiskan 10 musim bersama Bayern Muenchen, akhirnya Arjen Robben memutuskan akan meninggalkan klub tersebut di akhir musim 2018-2019 ini.

Winger asal Belanda itu merasa sudah cukup mencicipi pengalaman indah bersama klub papan atas Liga Jerman tersebut.

(Baca juga: Satu Kaki Timnas Vietnam di Final Piala AFF 2018, Berkat Kemenangan Atas Tuan Rumah Filipina)

Meski sudah memutuskan masa depannya tidak di Bayern, pemain 34 tahun tampaknya tidak memilih pensiun dan masih ingin terjun di dunia sepak bola.

"Saya bisa bilang ini adalah tahun terakhir saya dan itu adalah hal yang baik," ucap eks pemain Chelsea dan Real Madrid dikutip BolaSport.com dari Sportbible.

(Baca juga: Timnas Malaysia Tersendat, Ini Keyakinan Mereka soal Kans ke Final Piala AFF 2018)

"Klub terus melangkah maju dan saya juga begitu. Ini adalah akhir dari waktu yang panjang dan sangat bagus. Saya tak akan berhenti sepenuhnya."

Di Bayern, Robben sudah bermain 305 laga dengan catatan 143 gol dan 101 assist sejauh ini.

Robben telah memberikan tujuh gelar Liga Jerman, empat DFB Pokal, lima Piala Super Jerman, satu gelar Liga Champions, dan Piala Super Eropa untuk Bayern.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on