Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Komentar Umuh Muchtar Terkait Laporan Persija

By Fifi Nofita - Senin, 24 Juli 2017 | 22:18 WIB
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar (kiri), ditemani pemain dan caretaker Persib menghadiri jumpa pers seusai laga kandang kontra Persija Jakarta di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu (22/7/2017). (fifi nofita/bolasport.com)

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menanggapi sikap manajemen Persija Jakarta yang melaporkan panitia pelaksana (panpel) Persib kepada oprator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB). 

Laporan itu terkait laga pekan ke-16 antara Persib Bandung kontra tamunya, Persija Jakarta, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (22/7/2017).

Laporan yang dibuat Persija tersebut terkait kekecewaan dengan kinerja panpel Persib yang dianggap tidak siap menggelar pertandingan.

Sebab, selain lemparan botol ke arah lapangan dan pemain, seusai pertandingan tim tamu yang berjulukan Macan Kemayoran menerima ancaman.

Persija mengklaim dua tim ofisial mereka terkena pukulan ketika ingin memasuki ruang ganti pemain di Stadion GBLA.

Baca juga:

Menurut Umuh Muchtar, hal tersebut terlalu dibesar-besarkan oleh tim Macan Kemayoran. Karena seharusnya, manajemen Persija bisa bersikap bijaksana dalam menanggapi suatu kejadian.

Menurut Umuh, Persib mengalami kejadian yang lebih parah dari yang dialami Persija pada musim 2013. Bus yang mengangkut rombongan Persib dilempari oleh oknum suporter tuan rumah ketika menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Kalau dilempari (bom molotov) dan mau dibakar mobil kami, apa Persib menuntut. Kenapa harus seperti ini? Kalau ini diributkan, maka bakal ribut lagi. Makanya, kami harus redam ini lalu cari perdamaian dari kedua belah pihak," kata Umuh, Senin (24/7/2017).

Umuh Muchtar menambahkan, kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi semua pihak dan saling instropeksi.

Selain itu, Umuh juga meminta bobotoh untuk bersikap sportif saat memberikan dukungan dan tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Jangan memperuncing masalah. Kalau saya, berbaikan saja dan minta damai. Semua kejadian ini jadi cermin kami. Saat ke Jakarta, mobil saya sendiri jadi korban dan masih ada bekas luka di tangan," ucapnya.

"Jadi, jangan selalu dicari-cari dan saling menjelekan. Kami evaluasi diri dan bagaimana ke depan memperbaikinya agar lebih aman dan tertib. Ini pembelajaran juga buat kami," tutur Umuh.