Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Indonesia berduka. Salah seorang suporter kembali menjadi korban dalam kasus kekerasan.
Ricko Andrean (22) bobotoh Persib Bandung yang menjadi korban pengeroyokan oleh sesama bobotoh meninggal dunia Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 10.30 WIB di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung.
Reza, rekan Ricko membenarkan kabar tersebut. "Iya kang meninggal saat ini masih di Rumah Sakit Santo Yusuf, " kata Reza saat dihubungi Kompas.com via pesan singkat.
Pantauan Kompas.com di RS Santo Yusuf, sejumlah kerabat korban telah berdatangan. Sejumlah keluarga dan teman kerja Ricko tampak menangis histeris.
BACA JUGA: Preview Perseru Serui Vs Persib Bandung: Ajang Pembuktian Carlton Cole Sebelum Nasibnya Diputuskan
Demikian pula di rumah duka, ratusan bobotoh telah memadati kediaman Ricko.
Di mata keluarga, Ricko dikenal sebagai sosok periang.
"Dia itu periang, seperti anak muda sekarang lah. Dia aktif di Karang Taruna juga," ucap Ratna Djuwita (40), kakak kandung Ricko.
Mugia keluarga dan teman-teman @v_frontline_pc diberi ketabahan, dan amal ibadah Ricko diterima disisiNya. Pileleuyan Ko pic.twitter.com/l4lAavqxc6
— Viking Persib Club (@officialvpc) July 27, 2017
Seperti diberitakan sebelumnya, Ricko Andrean (22) sempat dirawat dan hanya bisa tergeletak lemah di ranjang ruang Lukas No. 7 Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung.
Suaranya parau, merintih menahan rasa sakit dari luka yang ada di sekujur tubuhnya.
Ricko merupakan salah seorang bobotoh yang jadi korban pengeroyokan salah sasaran sesama bobotoh pada laga Persib kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (22/7/2017) lalu.
Gambar kondisi Ricko yang babak belur pun sempat viral di media sosial. Ricko akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya setelah empat hari kritis.
Pihak rumah sakit menyatakan Ricko mengalami trauma di bagian kepala (gegar otak) akibat hantaman benda tumpul.