Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aji Santoso tetap kukuh tidak ingin mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Arema FC karena desakan Aremania.
Dia menyatakan bahwa yang lebih berhak menginstruksikan untuk mundur adalah pengurus Arema FC.
“Ini lho, saya simple, yang mendatangkan saya ini pengurus."
"Kalau pengurus minta mundur saya akan mundur,” tutur mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini usai timnya ditahan imbang Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (30/7/2017).
Manajemen Arema FC hingga saat ini memang terkesan hati-hati untuk memecat Aji meski desakan untuk mundur dari Aremania terus mengalir.
Apalagi dalam tiga pertandingan terakhir tim berjuluk Singo Edan ini tidak pernah merasakan kemenangan.
(Baca Juga: Aji Santoso Sebut Tuntutan Aremania Tidak Beralasan)
Aji menyatakan, masalah Arema FC saat ini sebenarnya hanya satu, yakni dalam hal produktivitas gol yang dinilainya menurun.
“Masalahnya hanya satu, soal produktivitas gol, itu saja,” paparnya.
Desakan agar manajemen Arema FC memecat Aji berawal saat kalah telak 0-4 dari tim Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan pada (21/5/2017).
Desakan sempat mereda saat Arema FC mampu memperbaiki tren di pekan berikutnya.
Namun hal itu tidak berlangsung lama karena Arema FC belum bisa menjaga konsistensinya dalam mempertahankan kemenangan.
Aji memang menjadi pilihan manajemen Arema FC karena mengusung konsep membawa Singo Edan juara Galatama pada tahun 1993.
Dia merupakan pionir dari keberhasilan Arema saat itu bersama tiga asistennya Singgih Pitono, Joko Susilo, dan Kuncoro serta dibantu oleh pelatih kiper Yanuar Hermansyah.