Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia musim ini bersama PSSI resmi mendatangkan wasit asing untuk putaran kedua Liga 1 2017. Dana yang dipakai untuk kebijakan baru ini tak sedikit.
Bayaran untuk wasit luar negeri ini ternyata cukup tinggi, apalagi untuk para pengadil asal Australia.
Shaun Robert Evans, George Lakrindis, dan Wilson Brown merupakan wasit asal Australia.
Mereka selama ini berkarier di liga tertinggi Negeri Kanguru, A-League.
Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengatur pendapatan wasit di A-League sebagai berikut:
Mereka yang bertugas di A-League, wasit utama akan mendapat uang di muka sekitar Rp 66,5 juta.
(Baca Juga: Dibeli Klub Jepang Seharga Rp 70 Miliar, Debut Lukas Podolski Mengerikan)
Lalu, mereka dapat bayaran senilai Rp 18,6 juta di setiap pertandingan, uang saku sekitar Rp 4,6 juta, dan akomodasi penginapan serta transportasi.
Untuk asisten wasit akan mendapat uang di muka sekitar Rp 33,2 juta.
(Baca Juga: 4 Pelaku Sepak Bola Asia Tenggara yang Layak Disebut Suami Idaman)
Mereka juga menerima upah Rp 9,3 juta di setiap pertandingan, lalu uang saku sekitar Rp 4,6 juta, dan akomodasi penginapan plus transportasi.
Semuanya dibayarkan oleh FFA dan aturan itu disepakati mulai musim 2013.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on
Bila berkaca dari A-League, PSSI harus menyiapkan dana minimal Rp 51,1 juta untuk gaji Shaun Robert Evans, George Lakrindis, dan Wilson Brown di setiap satu pertandingan.
Nominal tersebut belum termasuk akomodasi pesawat, perjalanan menuju stadion, makan, dan penginapan selama di Indonesia.
Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Liga 1 membayar wasit utama asal Indonesia Rp 5 juta dan Rp 2,5 juta untuk asisten wasit di setiap pertandingan.
Harga itu hanya setara dengan uang saku bagi wasit Australia per satu pertandingan.