Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann, menolak tawaran untuk melatih sekaligus menjadi direktur teknik timnas Brunei Darussalam.
Hal itu diutarakan Timo kepada wartawan di sela acara peluncuran paket VideoMAX SuperSoccer di The Pallas, SCBD, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Timo diundang untuk mengisi sesi nonton bareng laga community shield. Laki-laki berusia 43 tahun itu pun merupakan salah satu kolumnis di situs supersoccer.tv.
Sebelumnya, Timo menyatakan mundur dari kursi kepelatihan Persiba setelah kekalahan beruntun timnya pada tiga laga pertama Liga 1.
"Ada tawaran melatih timnas Brunei Darussalam. Itu merupakan sebuah tantangan besar," ucap Timo.
Aksi Kesetiaan Suporter PSS Sleman Bisa Pecahkan Rekor Dunia https://t.co/YjZmV2rDcY via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 6, 2017
Selain melatih, Timo mengaku sekaligus ditunjuk sebagai direktur teknik oleh Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FADB).
"Saya diberikan kebebasan untuk melatih pelatih, sistem pencarian bibit pemain muda, membuat liga dan sistem untuk akademi," ucap bule kelahiran Kediri berpaspor Jerman itu.
Akan tetapi, tawaran tersebut terpaksa ditolak oleh Timo karena alasan keluarga. Pertimbangan tersebut pula menurutnya paling berat saat memutuskan untuk melatih Persiba Balikpapan.
"Keluarga saya tinggal di Malang. Saya berat untuk meninggalkan mereka," tutur pria yang melambungkan nama Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan itu.
Tidak lagi melatih Persiba, Timo menyatakan kapok menukangi klub Liga 1. Menurut pelatih berlisensi A UEFA itu, membantu sepak bola Indonesia tidak harus dari dalam dunia sepak bola profesional.