Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Borneo FC seolah tak kapok menggunakan jasa Iwan Setiawan sebagai arsitek tim. Bukan kali ini saja Iwan merasakan nostalgia dengan Borneo FC.
Kali pertama ia menangani Pesut Etam di Divisi Utama 2014. Setahun kemudian setelah promosi, posisi Iwan digantikan Arcan Iurie (QNB League 2015).
Iwan masuk lagi sebagai pelatih Borneo FC di Piala Jenderal Sudirman 2015.
Sayangnya Borneo FC gagal dalam turnamen tersebut dan posisinya digantikan Kas Hartadi setahun kemudian.
Jelang Piala Gubernur Kaltim (PGK), Iwan balik lagi ke Stadion Segiri, namun saat itu ia menempati pos Direktur Teknik, dan berhasil mengantarkan Pesut Etam juara.
Selanjutnya ia meninggalkan Borneo FC, tapi kemudian balik lagi dengan tugas baru, melatih Borneo FC U-21 tahun 2016.
Selanjutnya Iwan menerima pinangan Persebaya Surabaya di Liga 2 sejak awal 2017.
Iwan dikenal dengan ciri khasnya sebagai pelatih bermulut besar yang tak segan melempar psy war ke lawan, pemain. maupun manajemen.
Tingkah kontroversialnya itu justru kerap berujung pemecatan.
Termasuk Borneo FC yang sempat geram dengan psy war Iwan di media, dan akhirnya memecat pelatih bertubuh tambun itu jelang bergulirnya PGK.
Terakhir, Iwan juga dipecat Persebaya Surabaya bukan karena merosotnya prestasi tim, melainkan aksi kontroversinya mengacungkan jari tengah kepada suporter Persebaya, Bonek Mania.
Ia dipecat Persebaya Surabaya di Liga 2 pada April lalu.
Manager Borneo FC, Farid Abubakar, mengaku pihaknya tak kapok kembali mengikat kerja sama dengan Iwan meskipun terkenal dengan aksi kontroversialnya.
"Dari kami sendiri tidak akan memikirkan hal itu (psy war). Karena bagi kami Coach Iwan adalah The Special One, layaknya Jose Mourinho. Justru kami akan fokus memberikan pengertian agar coach lebih kalem dan fokus dengan target tim," tuturnya.
Menurutnya Borneo FC telah mengantisipasi sikap kontroversial Iwan melalui klausul kontrak.
"Manajemen sudah memasukkan salah satu klausul dalam kontraknya terkait psy war. Mungkin ada sanksi tertentu untuk beliau apabila terlalu banyak tingkah ketimbang prestasi," ungkap Farid.