Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sempat merasakan atmosfer sepak bola Timor Leste memberikan banyak pengalaman terhadap pemain Arema FC asal Papua, Marko Kabiay. Pemain berusia 26 tahun membeberkan pengalamannya merasakan iklim sepak bola Timor Leste saat bermain untuk klub Cacusan FC.
Marko mengungkapkan bahwa secara atmosfir kompetisi, Timor Leste masih kalah dari Indonesia.
“Kalau persaingan dan atmosfir kompetisi masih kalah dari Indonesia,” ujar Marko.
Menurut Marko justru Timor Leste banyak belajar dari sepak bola Indonesia. Salah satunya caranya adalah merekrut pesepak bola asal Indonesia khususnya dari Papua.
“Makanya mereka banyak merekrut pemain asal Papua, salah satu alasannya adalah untuk memberikan daya tarik lebih terhadap kompetisi serta prestasi klub,” tuturnya kepada BolaSport.com.
Ungkapan Marko bukan isapan jempol.
Baca Juga:
Tahun lalu, Marko bersama dua rekannya asal Papua, Elvis Harewan dan Moses Banggo, berhasil mengangkat prestasi klub yang dibelanya, Cacusan FC, naik ke kasta teratas Liga Timor Leste, Liga Amadora pada musim 2017.
Begitu bergabung dengan Arema FC, pemain hasil didikan Persipura U-21 itu diharapkan juga mampu memberikan dampak positif terhadap permainan tim Singo Edan.
Arema FC sendiri hingga pekan ke-19 masih menempati peringkat 9 klasemen sementara Liga 1.
Marco memiliki kans tampil perdana saat Arema FC berhadapan dengan Persiba Balikpapan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (18/8/2017).
Marco sejatinya memang bukan pilihan utama dalam perekrutan pemain, namun dia bisa menjadi alternatif utama berkat kemampuannya yang mampu bermain di tiga posisi yakni bek sayap, stoper, dan gelandang bertahan.