Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hadirnya striker muda eks Timnas U-19, Muchlis Hadi Ning Syaifuloh, menambah warna baru di lini depan Semen Padang.
Pasalnya, persaingan antara Marcel Scramento, Tambun Dibti Naibaho, dan Muchlis menjadi menarik.
Baca Juga:
Tetapi pelatih Nilmaizar menyebut, tiga striker senior plus satu striker muda Syamsul Bahri, justru memudahkannya dalam memilih dan menentukan strategi khususnya di lini depan.
Menurut Nil, persaingan di antara mereka adalah motivasi yang mesti dibangun sebagai seorang pemain.
“Kalau saya melihatnya tak lebih dari sebuah kemudahan untuk memilih dan menentukan taktik dan strategi dengan menyuasikan kepada situasi."
"Persaingan di antara mereka adalah bagian dari motivasi diri pribadi pemain,” kata Nil.
Selama ini, Marcel selalu menjadi pilihan utama.
Tetapi sejak ia terkena sanksi Komdis PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada putaran pertama lalu, pilihan utama pelatih 47 tahun itu otomatis berpindah kepada Tambun.
Terbukti, mantan striker PS TNI itu lebih produktif dibanding Marcel.
Ia sudah mengemas empat gol hanya dalam rentang enam pertandingan.
Sedang Marcel baru mengkoleksi dua gol.
Namun, pencetak gol terbanyak di Semen Padang adalah pemain gelandang bertahan asal Papua, Vendry Ronaldo Mofu dengan enam gol.
Mofu, bagi Nil selama ini adalah striker alternatif.
Karena Mofu adalah pemain tengah yang punya naluril gol tinggi.
Karena itu, selama ini Nil tak begitu risau apabila striker Semen Padang masih kalah bersaing dalam jumlah gol dengan striker tim lainnya.
Kini, dengan masuknya Muchlis Hadi Ning, tentu persaingan untuk menjebol gawang lawan semakin ketat.
“Muchlis adalah striker yang sudah teruji, terutama saat ia membela Timnas U-19."
"Tetapi di Semen Padang ia adalah pemain yang bisa mengkonsentrasikan pemain tengah, sehingga suplai bola ke lini depan semakin matang dan terukur,” jelasnya.
Artinya, Vendry Mofu, Irsyad Maulana, dan Riko Simanjuntak yang selama ini juga berperan sebagai striker akan lebih efektif sebagai pemain gelandang serang atau gelandang sayap.