Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Joko Susilo boleh saja mengklaim bahwa gaya permainan yang dia usung berbeda dengan Robert Rene Albert. Akan tetapi, di hadapan mantan bosnya saat Arema juara Indonesia Super League 2010 tersebut, Joko masih merasa segan dan terlihat tersipu malu saat pelatih PSM Makassar itu mencoba merangkulnya.
Momen itu terjadi saat konferensi pers yang diadakan di kantor Arema FC pada (29/8/2017) jelang laga melawan PSM yang akan dihelat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (30/8/2017).
Robert yang secara postur jauh lebih besar dibandingkan Joko berusaha merangkul mantan asistennya itu, sementara itu menanggapi sapaan akrab Robert, Joko terlihat malu-malu.
Keduanya memang pernah menjadi mitra kerja yang tangguh dalam membesut Arema pada 2010, Joko mengakui bahwa banyak belajar dari pelatih asal Belanda tersebut.
Dalam pertemuan singkat itu, Robert masih sempat melontarkan celetukan kepada Joko, menurutnya pelatih asal Cepu itu kini tengah pusing memikirkan dua pemain kunci Arema FC yang harus menjalani hukuman akibat akumulasi kartu kuning, yakni Esteban Vizcarra dan Arthur Cunha.
“Kalau soal pemain Arema FC yang absen, mungkin Joko yang pusing karena itu,” celetuk pelatih yang dikabarkan pernah menjadi kandidat pelatih Timnas senior Malaysia tersebut.
Punya Hubungan Baik dengan Aremania, Pelatih PSM Bakal Lakukan Ini Usai Lawan Arema FC https://t.co/C6wWV3YsTP lewat @TribunSuperBall
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 29, 2017
Bagi Jojo, sosok Robert adalah pelatih yang cerdik.
“Saya sangat mengenal sekali, karena dulu pernah bekerjasama, dia tidak tetap dengan taktiknya, selalu ada perubahan,” puji pelatih yang baru saja mengantongi lisensi A AFC ini.
Pada putaran pertama lalu Arema FC memang sudah bertemu dengan PSM di Makassar, namun status Joko masih asisten, dia diangkat menjadi pelatih kepala setelah menggantikan Aji Santoso yang memilih mundur karena dinilai tidak bisa mengangkat peforma tim Arema FC.
Hanya saja dalam laga tersebut Robert tidak bisa leluasa memberikan instruksi kepada timnya di pinggir lapangan, hal itu tidak lepas dari sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI karena melaporkan wasit Bonyadifard Mooud karena dinilai merugikan PSM ketika berhadapan dengan Persija Jakarta.