Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Padahal penerbangan Jakarta-Jayapura sudah ada.
Seharusnya para personel Semen Padang tak perlu repot ke Makassar atau Surabaya sebelum ke Jayapura. Apalagi, SP harus terbang dulu ke Biak sebelum ditambah satu jam penerbangan ke Sentani.
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, ketika dikonfirmasi mengakui kalau ia dan pasukannya baru sampai di Jayapura keesokan harinya.
Mereka berangkat dari Padang jam 14.45 menuju Jakarta. Setelah lima jam terbang ke Makasar pada 21.45. Baru pada dini hari jam 01.50 terbang ke Biak.
“Ya, begitulah adanya. Kami harus menempuh perjalanan sangat tidak efisien. Apalagi harus ke Biak dulu. Tetapi mau bagaimana lagi? Kejenuhan yang kami alami tak boleh jadi alasan untuk menyerah. Kami harus berjuang melawan lelah dan kontra Persipura,” tekad pelatih 47 tahun itu.
Manajer Semen Padang, Win Benardinho kepada BolaSport.com, juga membenarkan demikian. Tetapi, menurutnya tim karena tak bisa berangkat pagi dari Padang karena harus Shalat Idul Adha dulu.
“Ya, apa boleh buat. Kami tak bisa berangkat pagi karena harus Shalat Idul Adha dulu,” sebut manajer berkacamata itu.