Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bertandang ke Persipura, Semen Padang Kembali Dihantui Kejenuhan Penerbangan Jarak Jauh

By Yosrizal - Sabtu, 2 September 2017 | 22:10 WIB
Perkenalan lima pemain Semen Padang yang baru pada putaran kedua Liga 1 2017. Para pemain diapit oleh Manajer Win Benardinho (kiri) dan pelatih Nilmaizar (kanan). (YOSRIZAL/BOLASPORT.COM)

Ada yang aneh dari perjalanan skuat Semen Padang menuju Jayapura untuk melakoni laga tunda away ke kandang Persipura, Senin (4/9/2017) di Stadion Mandala Jayapura.

Kenapa?

Pasukan Nilmaizar seakan-akan mencari kesulitan sendiri sehingga harus menanggung rasa jenuh dan lelah untuk sampai ke ibukota provinsi Papua tersebut.

Alasannya, Hengky Ardiles dkkn lebih banyak menghabiskan waktu di Bandara dibanding penerbangan sesungguhnya. Agar sampai ke Jayapura, mereka harus transit sekitar tujuh jam.

Di Bandara Soekarno Hatta, tim dari Bukit Indarung itu harus rela berleha-leha di bandara selama lebih kurang lima jam sebelum terbang lagi ke Makassar.

Kemudian di Bandara Hasanuddin, Maros, kembali harus menunggu jadwal terbang menuju Biak. Mereka tidak melewati Bandara Sentani, yang normalnya sebelum ini.

Baca Juga: Ini Alasan Pemain Muda Terbaik Euro 2016 Mau ke Tim Medioker Liga Inggris

 

Di Bandara Biak, mereka kembali menunggu penerbangan berikut menuju Sentani sebelum diteruskan dengan bus jemputan ke hotel Horison, Jayapura.

Jadi, total transit saja sudah menghabiskan waktu hampir tujuh jam.

Padahal penerbangan Jakarta-Jayapura sudah ada.

Seharusnya para personel Semen Padang tak perlu repot ke Makassar atau Surabaya sebelum ke Jayapura. Apalagi, SP harus terbang dulu ke Biak sebelum ditambah satu jam penerbangan ke Sentani.

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, ketika dikonfirmasi mengakui kalau ia dan pasukannya baru sampai di Jayapura keesokan harinya.

Mereka berangkat dari Padang jam 14.45 menuju Jakarta. Setelah lima jam terbang ke Makasar pada 21.45. Baru pada dini hari jam 01.50 terbang ke Biak.

“Ya, begitulah adanya. Kami harus menempuh perjalanan sangat tidak efisien. Apalagi harus ke Biak dulu. Tetapi mau bagaimana lagi? Kejenuhan yang kami alami tak boleh jadi alasan untuk menyerah. Kami harus berjuang melawan lelah dan kontra Persipura,” tekad pelatih 47 tahun itu.

Manajer Semen Padang, Win Benardinho kepada BolaSport.com, juga membenarkan demikian. Tetapi, menurutnya tim karena tak bisa berangkat pagi dari Padang karena harus Shalat Idul Adha dulu.

“Ya, apa boleh buat. Kami tak bisa berangkat pagi karena harus Shalat Idul Adha dulu,” sebut manajer berkacamata itu.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P