Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbeda saat di awal kompetisi Liga 1, Semen Padang kini harus berjuang di antara sikap skeptis dan pesimistis penggemar sepak bola Ranah Minang.
Namun, pelatih Nilmaizar mengaku tak merasa kecewa. Ia memahami apa yang terjadi.
Sikap pendukung Semen Padang dipicu dari kekalahan telak 1-3 dari Bali United pada pekan ke-21 (24/8/2017).
Sebagai tuan rumah, Semen Padang dibuat merana di hadapan pendukungnya sendiri.
Padahal, Semen Padang sempat unggul di babak pertama.
Lima hari kemudian, giliran Borneo FC mempersulit langkah tim berjulukan Kabau Sirah (31/8).
Semen Padang yang diharapkan bisa bangkit ternyata hanya bisa mengambil satu poin setelah ditahan imbang 1-1.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Usai dua pertandingan kandang itu, Hengky Ardiles melawat ke kandang Persipura (4/9).
Hasilnya kembali mengecewakan. Anak asuh Nilmaizar ini kembali kalah dengan skor yang juga tak kalah telak, 0-3.
Dari Tanah Papua, tim dari Bukit Indarung ini mampir di Bandung (9/9/2017) untuk dijamu Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat.
Hasilnya lumayan. Skor akhir 2-2, meski sempat unggul lebih dulu 1-0 dan 2-1.
(Baca Juga: Hati Jenneifer Bachdim Remuk Melihat Jumlah Korban Bencana Gempa Meksiko Terus Bertambah)
Lalu, harapan menang kembali muncul saat balik ke kandang untuk bersua Bhayangkara FC (15/9).
Tetapi, penggemar sepak bola Sumbar terlanjur skeptis dan pesimistis.
Melawan tim asuhan korps Polisi Republik Indonesia itu, Isryad Maulana dkk seperti main di markas lawan.
(Baca Juga: VIDEO - Ngeri Banget! Buat Javier Chicarito Hernandez Kaget, Begini Dahsyatnya Gempa Meksiko)
Tribun Stadion Agus Salim lebih didominasi penonton dengan kaos warna kuning alias pendukung tim tamu Bhayangkara FC.
Tribun Timur yang selama ini nyaris dihiasi satu warna, merah, justru terlihat kosong melompong.
Bahkan, dua kelompok suporter Semen Padang, The Kmers dan Spartack, tak terlihat memberikan dukungan.
Akhirnya, Semen Padang kembali kalah 1-2.
“Hal ini normal dalam sepak bola. Sebagai pelatih, saya sangat memahami kondisi yang terjadi. Semua ini menjadi cambuk untuk lebih baik lagi sekaligus mengembalikan kepercayaan publik sepakbola di Ranah Minang,” kata Nil memahami.
Mantan pemain Timnas Pra Olimpiade 1992 itu juga mengaku tak terganggu dengan cuitan dan sindiran para pengguna medsos yang bersikap pesimis terhadap Semen Padang.
“Tak masalah. Itu hak mereka. Kami akan terus berjuang dan memperbaiki keadaan,” tambah Nil.