Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok alm Amran YS tanpa catatan negatif di mata rekan dan anak didiknya di sepak bola. Bagi mereka, bang Amran - panggilan akrabnya sosok yang low profile.
Amran YS menyisahkan sejumlah memori baik yang pantas dikenang.
"Bang Amran YS itu berani, enggak takut sama apapun. Tapi dia low profile, cepat akrab dengan siapapun. Dia manajer yang enggak pernah marah ke pemain" kata Amrustian yang menjadi pemain PSMS Medan tahun 1985.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
"Dulu waktu jadi manajer PSMS, waktu away bang Amran selalu duduk loby hotel. Bukannya pergi-pergi. Jadi pemain memang tak bisa leluasa bermain," kata Amrustian.
"Yang paling saya kenang dari Bang Amran itu, beliau pernah membongkar kasus suap di PSMS Medan ketika bermain di Marah Halim tahun 90an. Dia tak takut membongkarnya dan berhasil," beber Amrustian.
(Baca Juga: Crismonita Dwi Putri Sukses Melenggang ke Babak Semi Final)
Hal senada juga disampaikan mantan pesepak bola PSP Padang yang menetap di Kota Medan.
"Bang Amran juga pernah menjadi bagian PSSI dan jadi manajer PSMS juara di tahun 1983, 1985 dan PON tahun 1986," tambah Syahril WP eks pemain PSP Padang.
(Baca Juga: Petenis Nasional ini Lolos ke Perempat Final AIMAG 2017)
"Bang Amran sosok yang pantas dikenang," ucap Syahril WP.
Sekadar mengingatkan Amran YS yang pernah menjadi pengurus PSSI dan manajer PSMS Medan tahun 1983 dan 1985 meninggal dunia hari Rabu (20/9/2017) di RS Permata Bunda pukul 10.30 WIB.