Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sinyal Bahaya PS TNI Saat Menjamu Mitra Kukar

By Ilyas Listianto Mujib - Senin, 25 September 2017 | 17:56 WIB
Penyerang PS TNI, Sansan Fauzi Husaeni merayakan golnya ke gawang Persela Lamongan, Sabtu (27/5/2017). (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Ibarat menjaga keamanan, laga kontra Mitra Kukar Selasa (26/9/2017), dijadikan sebagai sinyal bahaya bagi PS TNI. Sebab, delapan laga terakhir dijalani tim dengan julukan The Army tanpa kemenangan.

Selain itu, posisi Manahati Lestusen dkk pun persis di ambang zona degradasi atau peringkat 15 klasemen sementara Liga 1 musim 2017.

Pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada berambisi memberikan kemenangan perdana di kandang.

Ia meminta anak asuhnya untuk berjuang habis-habisan guna menghentikan tren negatif timnya.

“Saat ini, saya sudah lebih siap menghadapi lawan selanjutnya. Karena, saya sudah pimpin tim latihan dan bersiap untuk melawan Mitra Kukar, berbeda ketika pertandingan sebelumnya,“ ujar Rudy.

“Saya paham dengan anak-anak. Saya yakin mereka akan bermain lebih baik dan mampu memenangi pertandingan,” ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, pemain PS TNI, Agil Munawar menuturkan timnya sedang dalam tahap transisi.

“Kondisinya memang begitu, kami harus bisa adaptasi dengan cepat," kata Agil.

"Tetapi, tak ada masalah dengan latihan yang diterapkan coach Rudy, tinggal bagaimana kami menerapkan strategi di lapangan,” tuturnya.

“Fokus dan konsentrasi untuk laga ini harus ditingkatkan, kerja kerasnya juga. Mudah-mudahan, kami bisa menang,” ucapnya.

Sementara itu, kondisi Mitra Kukar sama dengan tim tuan rumah yang dituntut wajib menang.

Jika mereka kalah, posisi Mitra kukar akan terus merosot ke papan bawah.

Karena itu, tim besutan Yudi Suryata dituntut tak kehilangan poin lagi.

Mitra Kukar datang ke Bogor bukan tanpa masalah. Setelah ditangani pelatih anyar, Yudi Suryata, Mitra Kukar belum pernah mencicipi satu kemenangan pun.

Selain itu, permainan Bayu Pradana Cs dianggap monoton dan mudah ditebak lawan-lawannya.

Hal itu terlihat jelas saat Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, dipermalukan Arema di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Rabu (20/9/2017).

Arema FC berhasil mendikte permainan Mitra Kukar.

Minimnya rotasi disinyalir membuat lawan mudah membaca gaya permainan juara Piala Jenderal Sudirman 2015 itu.

Gaya bermain Mitra Kukar memang cenderung mudah dibaca. Skema yang sudah diterapkan pun acap kali mudah ditebak.

Hal itu terlihat dari starting eleven yang tak mengalami perubahan dari satu pertandingan ke laga lainnya.

Terutama lini tengah, Mitra Kukar yang terlalu memaksakan peran marquee player Mohamed Sisoko.

Padahal, eks gelandang Liverpool FC dan Juventus itu tak menunjukan kelasnya pada beberapa pertandingan terakhir.

Oleh karena itu, Yudi Suryata dituntut untuk jeli dalam merotasi pemainnya.

Hal itu untuk memaksimalkan performa Mitra Kukar dalam menjalani laga tandang ini.