Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak dikalahkan Bali United, Stadion Semen Padang mulai ditinggal penonton saat melakoni laga kandang di Stadion H Agus Salim.
Bahkan, dalam dua partai kandang terakhir melawan Bhayangkara FC (15/9/2017) dan Barito Putra (25/9/2017), nyaris tak ada lagi warna merah – warna khas suporter Semen Padang – yang menghiasi tribun berkapasitas 15.000 itu.
Kondisi ini membuat miris manajemen dan pencinta Semen Padang.
(Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia Jika Diisi oleh Pemain Naturalisasi dan Keturunan)
Namun beginilah karakter penggemar sepakbola di Ranah Minang. Fanatisme terhadap klub yang didukung tak seperti penonton sepak bola yang ada di pulau Jawa.
Hal ini juga pernah disesali pelatih Nilmaizar. Bahkan pelatih asal Payakumbuh itu berharap agak pendukung Semen Padang itu sama dengan penonton yang ada di kandang Persib, Arema atau Persiba Balikpapan sekalipun.
Ketika Semen Padang melakoni laga away di Stadion Batakan, Balikpapan melawan Persiba, stadion baru berkapasitas 30 ribuan itu tetap sesak oleh Balistik–kelompok suporter Persiba.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Padahal tim berjuluk Beruang Madu itu tengah berada di zona degradasi.
Di sisi lain, Nil juga bisa memahami kalau kondisi yang terjadi di Agus Salim juga berkaitan dengan peforma tim yang akhir-akhir ini menurun. Tak sesuai dengan harapan penonton dan pencinta Semen Padang.
Tetapi mantan pelatih Timnas Piala AFF itu tetap mengharapkan agar para pendukung, terutama kelompok suporter seperti The Kmers dan Spartacks kembali ke stadion memberikan dukungan buat Semen Padang.