Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain Arema FC mengakui bahwa permainan mereka sulit berkembang saat kalah dari Perseru Serui pada laga pekan ke-27 Liga 1 di Stadion Marora, Serui pada Jumat (29/9/2017). Mereka menuding rumput lapangan licin sebagai penyebabnya.
"Pertandingan tadi memang cukup berat, kondisi rumput licin dan berlumut, itu yang membuat gerak tidak leluasa," ujar gelandang Arema FC, Adam Alis kepada BolaSport.com saat ditemui di Hotel Maureen, Serui setelah pertandingan.
Kondisi tersebut tampaknya memang memberikan celah tersendiri bagi pemain-pemain Perseru untuk memanfaatkan kelemahan pemain Arema FC dalam hal rumput lapangan.
Apalagi, Perseru sudah terbiasa dengan kondisi rumput Stadion Marora.
Diakui Adam Alis, gaya bermain Arema FC yang biasa menampilkan cara bermain cepat dengan bola-bola mendatar tidak jalan.
Justru, Arema FC kesulitan dalam mengantisipasi permainan Perseru yang banyak menggunakan umpan-umpan daerah.
(Baca juga: Musim 2018, Liga Super Malaysia Ada Derbi Panas dan Andik Vermansah Bisa Terlibat!)
"Tadi sempat kesulitan juga, apalagi Perseru sudah terbiasa main di sana," tutur pemain asli Jakarta tersebut.
Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Dedik Setiawan.
Berperan sebagai ujung tombak Arema FC pada laga ini, beberapa kali Dedik harus kehilangan bola saat berada di depan gawang Perseru.
"Saya sulit untuk kendalikan bola, beberapa peluang yang dihasilkan juga susah untuk dimaksimalkan," tutur pemain yang direkrut dari klub Liga 2, Persekam Metro FC ini.
(Baca juga: Djadjang Nurdjaman Kembali Menelan Pil Pahit Bersama PSMS Medan)
Arema FC sebenarnya memiliki peluang minimal untuk menyamakan kedudukan.
Sebab pada 20 menit terakhir di babak kedua, mereka coba membombardir pertahanan Perseru.
Namun hasilnya nihil dan Arema FC harus pulang ke Malang dengan gigit jari.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on