Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aremania memiliki alasan khusus kenapa mereka memperlakukan berbeda Aji Santoso dan Joko Getuk saat tim kesayangan mereka menuai kekalahan, hal itu tidak lepas dari ekspektasi awal musim yang meleset jauh.
Aji mendapatkan tekanan besar dari Aremania ketika gagal membawa tim Singo Edan berprestasi, apalagi pada putaran pertama lalu Arema FC gagal memenangkan tiga pertandingan secara beruntun.
Yakni setelah kalah dari PSM Makassar kemudian ditahan imbang Madura United. Lalu, dikalahkan telak oleh Persela Lamongan membuat Aremania bereaksi.
Reaksi tersebut dilakukan dengan mengepung bus pemain yang akan meninggalkan stadion, hingga secara terang-terangan mendesak pelatih yang kini membesut Persela Lamongan tersebut untuk mundur dari jabatannya.
(Baca Juga: Rayuan Mia Khalifa Berhasil Ditolak Mentah oleh Mantan Pemain NBA Ini)
Bagaimana dengan Joko?
Tiga kali tim Arema FC gagal memenangkan pertandingan terakhir, yakni ditahan imbang Persija Jakarta di kandang sendiri, kemudian kalah 0-2 dari Perseru Serui.
Dan yang terakhir adalah kekalahan memalukan dari Bali United dengan skor 1-6.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Secara umum Aji dan Joko sama-sama gagal mengangkat prestasi Arema FC.
Namun, tekanan yang dilakukan oleh Aremania tidak sebesar yang dilakukan kepada Aji saat itu yang akhirnya hanya bertahan separuh musim di Arema FC.
“Karena Aji gagalnya di awal musim, pada putaran pertama kita banyak kehilangan poin. Karena sejak awal Aremania memang ingin Arema berprestasi,” tutur Ahmad Gozali, Aremania asal Klayatan, Kota Malang ini kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Terungkap, Argentina Jadi Negara yang Paling Sering Dilanggar di Kualifikasi Piala Dunia 2018!)
Di sisi lain, harus diakui bahwa Joko selama ini memang memiliki kedekatan dengan Aremania.
Kedekatan itu terbangun secara alamiah karena pelatih asal Cepu tersebut merupakan sosok yang loyal.
Kariernya dia habiskan bersama tim Singo Edan mulai dari menjadi pemain hingga menjadi pelatih yang dimulai di Akademi Arema hingga tim senior.
(Baca Juga: Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl Siap Menghadapi Kemungkinan Terburuk dari Pengungkapan Rahasia Mereka)
Namun demikian hal itu tidak mengurangi kekecewaan Aremania, musim depan menurut mereka harus ada langkah tegas dari manajemen tim untuk menentukan figur pelatih.
“Musim depan harus dibangun lagi tim yang solid, Arema ini cocoknya dilatih oleh pelatih asing yang memiliki aturan tegas dan disegani pemain,” papar Ahmad.