Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengatakan mereka tidak akan membidik Djadjang Nurdjaman untuk menjadi pelatih Maung Bandung di musim depan. Hal itu dikatakan Umuh dengan satu alasan.
Pelatih yang akrab disapa Djanur itu melatih Persib sejak musim 2012 sampai 2017, walau sempat rehat pada 2015 karena belajar ke Italia.
Djadjang pada 2014 membawa Maung Bandung sukses meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL).
(Baca juga: Bahaya! 10 Tahun Lagi, Sepak Bola Indonesia Bisa Disalip Timor Leste)
Djanur juga sukses mempersembahkan trofi Piala Presiden 2015.
Musim kelam bagi Djanur datang pada 2017 untuk Liga 1.
Persib yang bermaterikan pemain bintang dengan mendatangkan Michael Essien tidak bisa bicara banyak di Liga 1 musim 2017.
Sempat ada protes keras dari bobotoh akibat menurunnya prestasi Persib, membuat Djanur memilih mundur.
Keputusan itu diambil seusai Maung Bandung dikalahkan Mitra Kukar dengan skor 1-2 pada 15 Juli 2017.
Saat ini, Djanur menukangi PSMS Medan di Liga 2 musim 2017 dan membawa klub itu menembus 8 besar sejauh ini.
Alasan itu yang membuat Umuh Muchtar tidak ingin menarik Djanur melatih Persib lagi di musim depan.
"Kami tidak ada pemikiran untuk mengembalikan Djanur lagi ya. Alasannya, karena dia juga sudah mengundurkan diri," ucap Umuh.
(Baca juga: Rochi Putiray Sebut Evan Dimas Bodoh jika...)
Selepas ditinggal Djanur, Persib ditangani oleh Herrie Setyawan sebagai pelatih caretaker.
Herrie yang belum berlisensi A AFC membuat Persib mengontrak Emral Abus sampai kompetisi Liga 1 musim 2017 berakhir.
Namun, saat ini prestasi Maung Bandung juga tidak baik. Duduk di peringkat ke-11, Atep dkk hanya memiliki 37 poin.
Umuh pun mengakui bahwa faktor pelatih yang membuat Persib seperti ini.
"Permasalahan Persib terutama itu di pelatih ya yang harus kami ganti. Semoga dengan pelatih baru nanti bisa membuat Persib bisa ke atas lagi," ucap Umuh.