Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mungkinkah Kandang Persela Jadi Raihan Tripoin Pertama Semen Padang?

By Yosrizal - Kamis, 12 Oktober 2017 | 19:24 WIB
Striker Semen Padang, Marcel Sacramento (kiri), saat berlatih di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Sabtu (30/9/2017), menjelang laga Liga 1 2017 melawan PSM Makassar. (@SEMENPADANGFC/TWITTER)

Dalam sepak bola tak ada yang tak mungkin. Begitu pula yang diyakini caretaker Semen Padang, Delviadri. Kemenangan yang sangat mahal di kandang lawan akan diawali di kandang Persela Lamongan. Mungkinkah?

“Tak ada yang tak mungkin dalam sepakbola. Dan kami bertekad untuk membuktikan itu. Karena selama ini kami sangat sulit untuk meraih kemenangan di kandang lawan. Dan kami akan memulai fenomena baru untuk meraih kemenangan tandang,” sebut Delviadri.

Bahkan tanpa gelandang bertahan Rudi yang masih dibalut cedera, mantan striker Semen Padang era 80-90 an itu, tetap optimistis mengawali langkah laga away pertamanya sejak menggantikan Nilmaizar sebagai pelatih kepala.

Melawan Persela adalah pertandingan kedua Delvi sejak ditunjuk manajemen menjadi carataker. Sebelumnya, laga dalam laga kandang Semen Padang ditahan Madura United tanpa gol.

Hasil itu itu masih dianggap wajar karena baru pertama kali menangani langsung tim dari Bukit Indarung. Apalagi persoalan mental pemain juga menjadi beban tersendiri dalam melakoni laga kandang tersebut akibat kekalahan telak 0-4 dari PSM.

(Baca Juga: Mantan Pemain Barcelona Ini Terciduk Polisi Gara-gara Tarung Ayam)

Meski Delvi mengaku belum sepenuhnya mental pemainnya pulih, tetapi melawan Persela menurutnya akan berangsung membaik.

Ia yakin melawan tim asuhan Aji Santoso itu kondisi fisik dan mental pemainnya sudah pada top peformanya.

“Kami terus berusaha membangun taktik dan strategi untuk memenangkan pertandingan disampung membangun mental pemain yang sempat down. Kini semuanya sudah berangsur pulih dan berharap bisa membawa hasil maksimal,” ulasnya.

Kemenangan memang menjadi pilihan buat tim asal Bukit Indarung itu. Karena dengan 29 poin dan berada di bibir jurang degradasi akan sangat berbahaya bila gagal meraih poin.


Sementara bagi Persela, bertengger di posisi ke-13 juga masih punya harapan untuk naik ke papan atas klasemen akhir Liga-1.