Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Madura United, Gomes de Oliviera, tampaknya tak mau ambil pusing terkait dugaan buruknya kepemimpinan wasit Hasan Akrami.
Pengadil asal Iran tersebut sebelumnya sempat dituding melakukan beberapa keputusan kontroversial yang merugikan tim Laskar Sape Kerrap.
Madura United yang saat itu dijadwalkan menjamu Borneo FC harus menutup laga dengan berbagi angka 1-1 dan membuat oknum tim tuan rumah geram.
Seperti diketahui, wasit Hasan Akrami yang tengah berada di tengah lapangan lantas didatangi oleh seorang pria berbaju putih dan melakukan aksi anarkisme.
(Baca Juga: Madura United Vs Borneo FC - Memalukan! Ini Pemicu Serangan terhadap Wasit Asing Menurut Pihak MU)
Hasan Akrami sempat mendapat tendangan dari oknum tim tuan rumah dan menerima intimidasi berupa lemparan botol serta sorotan laser dari tribun penonton.
Dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub, Gomes de Oliviera menegaskan tak mau ikut campur mengenai sikap wasit yang saat itu memancing amarah tuan rumah.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu hanya ingin fokus terhadap permainan anak asuhnya yang pada laga itu dinilai tampil tidak sesuai arahan seperti yang diinstruksikan.
“Saya hanya fokus ke tim saya. Mungkin ada keputusan wasit yang merugikan, tapi ada komisi wasit yang mengevaluasi."
(Baca Juga: Madura United Vs Borneo FC - Wasit Iran Ditendang Suporter dan Dikejar-kejar Pemain, Ini Videonya)
"Saya fokus membantu tim agar bermain maksimal di sisa laga,” ujar eks pelatih Persela Lamongan tersebut.
Namun kendati demikian, dirinya sangat mengakui akan tensi panas yang tercipta kala menjamu Borneo FC terlebih pada pengujung babak kedua.
“Pertandingan sendiri sangat panas, dan pemain sudah berjuang keras. Sepuluh pemain tetap menekan lawan, mencari gol dalam 90 menit."
"Tetapi tidak dapat gol kemenangan. Pemain sudah berjuang keras tidak mengecewakan ribuan suporter Madura meskipun hasilnya tidak maksimal," cetusnya.