Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan

By Anju Christian Silaban - Minggu, 15 Oktober 2017 | 18:28 WIB
Tim medis saat akan mengangkat kiper Persela, Choirul Huda yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore. (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, menambah duka sepak bola Indonesia.

Penjaga gawang berusia 38 tahun itu meninggal dunia di RSUD dr Soegiri, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore.

Sebelumnya, Choirul Huda mengalami tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, ketika timnya melawan Semen Padang pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan.

Dia sempat tak sadarkan diri, kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen.

(Baca Juga: Ranking FIFA, Kesuksesan Arab Saudi, dan Inspirasi buat Indonesia)

Kepergian Choirul Huda tentu mengingatkan publik terhadap Antonio Puerta (Sevilla) dan Marc-Vivien Foe (Kamerun), yang tutup usia akibat serangan jantung di lapangan.

Tak usah jauh-jauh, sepak bola nasional juga memiliki sejumlah contoh yang tentu tak ingin terulang.

Berikut ini adalah daftar pesepak bola yang meninggal dunia akibat insiden di lapangan sepak bola nasional:

Eri Irianto


Legenda Persebaya Surabaya, Eri Irianto.(DOK. TWITTER @ForumBonek)

Eri Irianto meninggal dunia setelah insiden dalam laga Persebaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, 3 April 2000.

Pemicunya, Eri bertabrakan dengan pemain PSIM, Samson Noujine Kinga, sehingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Malam harinya, Eri mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung di Rumah Sakit Dokter Soetomo.

Kepergian Eri meninggalkan duka buat Persebaya Surabaya sehingga memensiunkan nomor punggung 19 milik sang pemain dan menggunakan namanya untuk mes tim.

Sekou Camara

Sekou Kamara meninggal dunia akibat serangan jantung pada sesi latihan Pelita Bandung Raya (PBR), 27 Juli 2013.

Tim medis PBR sempat melarikan pemain asal Mali itu ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.

"Selama jalan, big brother," demikian tulis tim media PBR merespons kepergian Kamara.

PBR ikut membantu penuntasan dokumen dan kepulangan Kamara ke negara asalnya.

Akli Fairuz


Pemain Persiraja, Akli Fairuz (tengah), beraksi dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia kontra PSAP Sigli di Banda Aceh, 10 Mei 2014.(EKO DENI SAPUTRA/AFP)

Seperti Choirul Huda dan Eri Irianto, Akli Fairuz juga meninggal karena tabrakan di lapangan.

Akli yang masih berstatus pemain Persiraja, mengalami benturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, 10 Mei 2014.

Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada 12 Mei 2014.

(Baca Juga: Belanda Vs Swedia - Indonesia Juga Kehilangan Wakil di Piala Dunia)

Meski usaha dari berbagai pihak telah maksimal untuk menyelamatkan nyawanya, takdir berkata lain.

Kepergian Akli sempat menimbulkan citra negatif untuk sepak bola Indonesia di mata internasional.

Media asal Spanyol, Marca, sempat memberitakan kepergian Akli dengan judul "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".

Jumadi Abdi

Tanggal 7 Maret 2009 menjadi momen duka buat PKT Bontang.

Gelandang mereka, Jumadi Abdi, meninggal dunia akibat terkena kaki dari pemain Persela, Denny Tarkas.

Sebelumnya, eks pemain timnas Indonesia pada SEA Games 2005 itu, sempat menjalani perawatan selama sembilan hari dan operasi di rumah sakit.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P