Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Penyelamatan Gemilang Hingga Turunnya Duka Air Mata, Berikut 5 Fakta Wafatnya Choirul Huda

By Irwan Febri Rialdi - Minggu, 15 Oktober 2017 | 20:12 WIB
Tim medis saat akan mengangkat kiper Persela, Choirul Huda yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

 Kemenangan Persela Lamongan atas Semen Padang FC di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (15/10/2017) sore ini tak ditutup sorak sorai seperti biasanya.

Choirul Huda, Penjaga gawang Persela Lamongan dinyatakan meninggal dunia di saat yang sama.

Choirul Huda dinyatakan meninggal dunia di RSUD Dr Soegiri pada Minggu(15/10/2017) pukul 17.15 WIB. 

Wafatnya sang kiper merupakan kejadian yang terbilang cukup ironis.

Pasalnya dirinya harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah berhasil mengamankan gawang Skuat Joko Tingkir dari peluang kebobolan oleh Semen Padang FC.

Berikut Lima Fakta yang dihimpun BolaSport.com dari TribunJatim.com terkait kejadian tragis tersebut.

1. Menjadi penjaga gawang starter untuk Persela.

Choirul Huda hari ini terbilang dalam keadaan fit dan tidak mengalami masalah apapun.

Untuk itu coach Aji Santoso tanpa ragu mempercayakan pengamanan gawang Persela Lamongan pada Choirul Huda sejak awal laga. 

2. Selamatkan Gawang Persela untuk terakhir kali.

Choirul Huda tunjukkan aksi-aksi penyelamatan terbaik hingga puncaknya terjadi pada menit ke-44 sesaat sebelum babak pertama laga berakhir.

Tembakan punggawa Semen Padang dengan sigap berhasil dihalau Choirul Huda.

Sayangnya kesigapan itu juga dibarengi dengan kesigapan rekan setimnya yang juga ingin mengamankan gawang.

(BACA JUGA: Ucapan Dukacita Menpora atas Meninggalnya Choirul Huda)

Dilaporkan, dada Choirul Huda tak sengaja tersepak oleh rekan setimnya yakni Ramon Rodrigues.

Sempat terbaring dan mengeluh kesakitan, Choirul Huda terbaring pingsan dan langsung dilarikan ke luar lapangan.

Seketika itu, Kiper Ferdiansyah langsung diterjunkan.

3. Hujan Turun di babak kedua

Di babak dua, hujan mengguyur Stadion Surajaya Lamongan.

Babak ini terbilang terjadi di saat yang sama dengan saat-saat sang kiper jalani perawatan dalam kondisi kritis.

4. Laga Ditutup dengan Doa

Persela Lamongan tercatat tutup laga dengan kemenangan atas Semen Padang 2-0.

Kendati demikian, kemenangan Persela kali diisi oleh tangisan duka para pemain di lapangan.

Panitia memutuskan mengajak semua orang yang ada di stadion berdoa.

(BACA JUGA: Maman Abdurrahman Lemas Dengar Kabar Choirul Huda Meninggal Dunia)

Semua orang yang ada di Stadion mulai dari para panitia, manajemen tim, pemain dari dua tim, hingga seluruh penonton menundukkan wajah mendoakan keselamatan Choirul Huda.

5. Persela meraih tiga poin dan berhasil menjauh dari zona degradasi.

Penyelamatan menakjubkan Choirul Huda yang terakhir kalinya berhasil melangkahkan Persela menuju targetnya di Liga 1.

Target itu ialah wajib menang di kandang dan menjauh dari zona degradasi.

Sayangnya penyelamatan nama Persela dari zona degradasi harus dibayar mahal dengan kepergian sang penjaga gawang untuk selamanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P