Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Awan hitam datang menyelimuti sepak bola Indonesia. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat di RSUD dr Soegiri, Lamongan, Minggu (15/10/2017).
Huda harus mengakhiri laga lebih cepat pada saat laga Persela vs Semen Padang memasuki menit ke-45 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore.
Aksi Huda menghalau serangan lawan dengan mengamankan bola berbuah tabrakan.
(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)
Kiper senior ini bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat menjaga penetrasi penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.
Setelah insiden itu, Huda sempat bergerak lalu tak bangun lagi alias pingsan.
Tim medis langsung gerak cepat dengan masuk ke lapangan menempatkan Huda di tandu lalu dibawa keluar lapangan.
Kiper yang sudah membela Persela sejak 1999 itu kemudian diberikan alat bantu pernapasan dari tabung oksigen.
Lalu, pesepakbola berusia 38 tahun itu diangkut dengan mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
Sekitar 45 menit setelah dirawat di RSUD dr Soegiri, Lamongan, Huda dinyatakan meninggal dunia.
Di Liga 1, Huda sudah bermain sebanyak 24 pertandingan dengan mengoleksi satu kartu kuning.
Meninggalnya Huda membuat masyarakat Indonesia sangat berduka.
Berikut video persembahan terakhir untuk Huda seperti dilansir dari akun Twitter Liga 1. Selamat jalan Capt!
Selamat jalan Choirul Huda, selamat jalan legenda.#GoJekTravelokaLiga1#RipChoirulHuda pic.twitter.com/FdAu6Jcrok
— Go-Jek Traveloka L1 (@Liga1Match) 15 Oktober 2017