Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terkait Choirul Huda, Ini Analisis Matias Ibo

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 16 Oktober 2017 | 16:36 WIB
Kiper Persela, Choirul Huda, beraksi pada sebuah laga Liga 1 kontra Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, 4 Agustus 2017. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Dunia sepak bola nasional sedang berduka atas meninggalnya Choirul Huda saat mengawal gawang Persela Lamongan pada pertandingan Liga 1 kontra Semen Padang, Minggu (15/10/2017) sore.

Huda meninggal karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat mengaman gawangnya dari ancaman Marcel Sacramento, pada menit ke-44.

Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.

Fisioterapis PS TNI, Matias Ibo, angkat bicara soal kasus ini. Pria yang pernah menjadi fisioterapis timnas tersebut pun membebeberkan tindakan pertama yang perlu dilakukan apabila menghadapi kasus serupa.

Berikut uraian Matias Ibo kepada BolaSport.com:

Dari tindakan assesment pertama saat kiper bertabrakan apa yang harus dilakukan.

Saya lihat dari video saja. Jadi pengamatannya dari situ.

Kalau terjadi benturan di kepala, ini bukan benturan yang luar biasa sampai mengakibatkan sesuatu yang fatal.

Ini benturan yang sering terjadi seperti benturan antara lutut dan kepala dan kiper jatuh ke tanah,  tindakan pertama yang dilakukanb adalah assesment (penilaian).

Saat pemain itu jatuh, tim medis sendiri harus punya penilaian dan SOP.

SOP itu berupa begini. Apabila terjadi tabrakan di kepala, apakah pemain itu masih sadar?

Kedua apakah ada luka di kapala? Kalau ada luka, itu berasal dari mana. Darah di kepala itu banyak banget meskipun lukanya sangat kecil.