Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kiper Timnas Indonesia Ungkap Keinginan yang Belum Terwujud bersama Choirul Huda

By Adif Setiyoko - Selasa, 17 Oktober 2017 | 20:46 WIB
Aksi kiper Satria Tama Hardianto (Madura United) dalam pertandingan melawan Persegres Gresik United. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Penjaga gawang Timnas Indonesia, Satria Tama, masih belum menyangka jika Choirul Huda telah meninggal dunia.

Dilansir BolaSport.com dari surabaya.tribunnews.com, Satria mengaku mengidolakan sosok Choirul Huda dan menjadikannya teladan bagi seorang kiper seperti dirinya.

"Jujur sampai saat ini saya belum percaya idola saya pergi secepat ini," ucapnya, Selasa (17/10/2017).

(Baca Juga: Insiden Benturan Choirul Huda, Inilah Tindakan Pertolongan Pertama yang Seharusnya Dilakukan, Salut!)

Satria menuturkan jika idolanya sangat tepat dijadikan idola dan panutan sebagai penjaga gawang yang loyal dan memiliki dedikasi hebat.

Dia juga mengatakan jika masih ada keinginan terkait Choirul Huda yang belum sempat tercapai, yaitu bertanding satu lapangan dengannya.

(Baca Juga: Wanita Cantik Ini Ungkap Kepanikan saat Sang Suami yang Pemain Persib Terlibat Benturan di Kepala)

"Saya ingin satu lapangan dengan beliau, tapi belum sempat terwujud lantaran saya absen ketika pertandingan Persela melawan Persegres, jadi saya hanya bisa melihat ketika beliau berlaga," tuturnya.

(Baca Juga: Inilah Tiga Tuntutan Bobotoh ke Manajemen Persib Bandung Saat Aksi)

Satria juga berharap dan berdoa jika idolanya diberikan tempat yang layak.

"Semoga, Insyaallah beliau diterima di Surga," ujarnya.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore.

Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya.

Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.

Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.