Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Madura United benar-benar tidak akan bisa memakai jasa penjaga gawang Angga Saputra pada sisa pertandingan di Liga 1 musim 2017. Hal tersebut dipastikan setelah kiper yang akrab disapa Cecep menjalani pemeriksaan medis.
Cecep mengalami cedera saat membela Madura United pada laga melawan Pusamania Borneo FC pada minggu lalu.
Pada Selasa (17/10/2017), Angga Saputra menjalani pemeriksaan rongten dan USG untuk melihat kondisi sikunya.
(Baca Juga: Cuma Raih Satu Poin, Pelatih Borussia Dortmund Kecewa ke Pierre-Emerick Aubameyang)
Dokter tim Madura United, dr. Aminudin Elwizar, menyebut bahwa kondisi cedera Cecep tidak separah dari diagnosis awal.
Tidak ada dislokasi siku seperti yang sempat ia khawatirkan. Meski begitu, Cecep tetap harus absen untuk waktu lama.
“Hasilnya tidak terjadi dislokasi, tidak ada fraktur dan tidak ada retak. Hanya ligament di ulnar MCL sebagian robek."
"Jadi harus absen selama 4-6 minggu dan Insha Allah akan kembali normal lagi,” ujar dr. Amin.
Lebih lanjut, dr. Amin menyebut bahwa ada tiga tahapan yang harus dilewati oleh Cecep untuk bisa menyembuhkan kondisi sikunya seperti semula.
(Baca Juga: Robert Kubica Sukses Jalani Tes, Posisi Felipe Massa di Williams Semakin Terancam)
Pada tahap pertama, kiper berusia 23 tahun harus istirahat total selama satu pekan.
“Minggu kedua baru mulai terapi sambil mulai bisa joging dan gerakan-gerakan lebih lainya sampai minggu ke 3-4," tutur dr Amin.
"Setelah minggu ke 4, baru boleh latihan kiper seperti biasanya,” ucapnya menambahkan.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Amin lantas menyarankan agar Madura United mengistirahtkan Cecep hingga akhir musim, meski sebenarnya bisa dipaksakan bermain pada laga pekan ke-33 dan 34 Liga 1.
Amin mengaku tidak ingin mengambil risiko dengan cedera Cecep.
(Baca Juga: Pemain Baru Barca Bahagia Jadi Pelayan Lionel Messi, Kok Bisa?)
“Harus absen dan sisa pekan Liga 1, walau sebenarnya di pertandingan pekan ke-33 dan ke-34 bisa kami paksa," kata Amin.
"Tetapi, kami takut risikonya bukan malah merapat sobekannya justru bisa terjadi putus ligament dan itu harus operasi,” tuturnya.